Chereads / Cinta Yang Aku Rindukan / Chapter 18 - Memulai aktivitas

Chapter 18 - Memulai aktivitas

Hari ini adalah hari senin,hari yang sangat sibuk bagi semua orang,dimana anak anak sekolah mulai ramai sejak pagi memasuki sekolah masing masing dan bersiap siap untuk mengikuti upacara bendera.Hari ini juga para pekerja bersemangat memulai pekerjaannya setelah beristirahat selama dua hari weekend.Seperti halnya dirumah pak Amir,semua orang menjadi lebih sibuk dengan aktivitasnya masing masing.

Shania bangun lebih pagi dari biasanya dan mulai menjalani aktivitasnya sebagai seorang istri.Setelah membersih kan diri dan melaksanakan sholat subuh bersama suaminya,Shania segera menyiapkan baju yang akan dikenakan oleh suaminya pergi ke kantor.Lantas gadis berparas jelita itu bergegas ke dapur dan menyiapkan menu sarapan pagi untuk suaminya,Shakila dan juga pak Amir ayahnya.

Setelah menghabiskan sarapan bersama,

pak Amir dan Shakila berangkat bersama ke sekolah untuk menjalankan rutinitas masing masing seperti biasanya.Pak Amir akan mengantar Shakila ke sekolahnya terlebih dahulu,dan selanjutnya menuju ke sekolah tempatnya mengajar.Untungnya sekolah mereka satu arah,jadi tidak akan memakan banyak waktu dalam menempuh perjalanan ke sekolah mereka.

Keduanya berpamitan pada Shania dan Syauqi,sepasang pengantin baru itupun mencium punggung tangan pak Amir.Lalu

Shakila mencium tangan Shania dan juga mencium tangan kakak iparnya.Sesaat lalu motor pak Amir sudah menghilang dari pandangan mata.Mereka berdua masuk kedalam rumah dan menutup pintu,Syauqi

menarik tangan istrinya dengan lembut dan membawanya keatas pangkuannya.

Shania tersipu malu dan menutup wajah yang memerah itu dengan kedua telapak tangannya.

"Sayang,kok masih malu saja sih,padahal kakak sudah tahu semuanya tentang kamu loh...!"ujar Syauqi yang mulai menggoda istrinya,hanya ada mereka saja berdua di rumah saat itu.

"Kak,aku mencuci pakaian dulu ya?"balas Shania mengalihkan pembicaraan.

"Ayo...kakak bantu sayang!"

"Tidak usah kak! kakak kan mau berangkat ke kantor pagi ini"

"Aku tidak bisa meninggalkanmu sendiri di rumah sayang,kakak sangat khawatir!" Kening Syauqi mengkerut dan memikirkan sesuatu,dia tidak ingin meninggalkan istri kesayangannya.Akan tetapi ada banyak hal yang harus Syauqi urus dikantornya,

lagipula masa cuti pemuda yang tampan itu telah habis.

Berat bagi Syauqi meninggalkan Shania dirumah,akan tetapi Syauqi harus bersikap profesional demi kemajuan perusahaan kakek yang sudah diwariskan kepadanya.

Meskipun perusahaan itu kini telah menjadi miliknya,Syauqi tetap bertanggung jawab

penuh atas kelangsungan hidup dan mati perusahaan yang bergerak dalam bidang handling eksport import dan tranportasi darat tersebut.

"Kak...."

"Kakak....."

"Kak Syauqi....kok melamun sih?"ucap Shania sambil duduk disamping suaminya.

"Ehm....kakak kira kamu sedang mencuci,

sayang"sahut Syauqi ragu ragu.

"Tuh kan?pasti melamun deh"Shania mulai merajuk pada suaminya.

"Kakak berat berpisah dengan kamu"

"Uhh gombalnyaaa....."ucap Shania

"Sumpah demi cintaku padamu,sayang...!"

jawab Syauqi sambil mengusap usap kepala Shania dengan penuh kasih sayang.

Dengan langkah berat Syauqi memasuki kamarnya dan bersiap diri untuk segera berangkat kekantornya dikawasan Jakarta utara.Dengan setia pak Didik menunggu tuan mudanya diteras depan rumah pak Amir sambil meminum kopi susu hangat.

Setelah memakai pakaian lengkap dan rapi

Syauqi menghampiri istrinya dihalaman belakang,saat itu Shania sedang menjemur pakaian.Syauqi senang melihat cara kerja Shania yang cekatan dan terampil namun ada rasa iba Dan kasihan melihat istrinya menyeka keringat yang mulai membasahi pelipisnya.Syauqi mengambil sapu tangan

dari dalam saku celananya dan mengusap keringat Shania dengan lembut.

"Sayangku....kakak berangkat kerja dulu ya,jaga diri baik baik dirumah!jangan lupa doakan urusan kakak berjalan lancar."

"Amiiin ya Allah,hati hati dijalan,suamiku!ucap Shania lirih.

Shania mengantar suaminya sampai depan rumahnya,Syauqi mencium kening istrinya.

Shania meraih punggung tangan suaminya dan mengecupnya dengan takzim,seulas senyuman manis dengan kedua lesung pipi diwajah ayu Shania menyertai langkahnya.

Syauqi mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum menutup kaca pintu mobilnya.Lalu Shania melambaikan tangannya hingga mobil sedan itu melesat jauh meninggalkan dirinya.

Shania menutup pagar dan mengunci pintu rumahnya kembali lalu gadis yang sudah bukan perawan lagi itu meneruskan sedikit pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga,

sebuah status sosial yang kini disandang olehnya.Shania sangat bahagia menjalani hidupnya pada saat ini,karena ada seorang suami yang ditunggu kehadirannya setiap hari dan menjadi sumber kebahagiaan bagi dirinya.Tangannya yang lemah gemulai mulai menyapu lantai dikamarnya hingga keseluruh ruangan dalam rumah.Urusan mengepel lantai sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Shakila adik satu satunya.

Mereka sudah terbiasa membagi tugasnya masing masing,dan sangat kompak dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.

Sementara itu ditempat lain Syauqi sudah sampai dikantornya,dua gadis cantik yang duduk di meja resepsionis mengucapkan salam kepada Syauqi dan beberapa orang karyawan yang kebanyakan para lelaki itu mengangguk dengan hormat.Salah satu karyawan yang berhalangan hadir saat itu memberi ucapan selamat atas pernikahan bossnya yang baik hati dan murah senyum tersebut.Syauqi membalas dengan ucapan santun dan sikap yang menarik hati.Syauqi menuju lantai lima melalui pintu lift khusus yang terhubung langsung dengan ruangan kerjanya sebagai seorang direktur utama.

Kedatangannya disambut oleh sekretaris sekaligus asisten pribadinya yang bernama Irham Ardani,dengan setumpuk dokumen penting yang siap dieksekusinya.

Syauqi dengan teliti memeriksa dokumen dan berkas yang menumpuk diatas meja kerjanya,cukup memakan waktu lama bagi dirinya untuk memeriksa satu persatu dari dokumen tersebut.Namun dengan sabar Syauqi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat sebelum waktunya,lalu dia

membubuhkan tanda tangan pada berkas dan dokumen yang sudah distempel itu.

Tak lama kemudian Irham mengetuk pintu ruangannya dan dia masuk setelah Syauqi

mempersilahkannya.

"Bos....ada rapat penting dengan klien dari perusahaan pelayaran kira kira setengah jam dari sekarang" Irham mengingatkan sang bos.

"Siapkan berkas berkasnya,jangan sampai ada yang terlewat!"tegas Ihsan

"Baik bos..."jawab Irham dengan sopan,lalu keluar dari ruangan Syauqi.

Syauqi merapikan rambutnya dengan sisir,

dia akan menelepon Shania sebelum rapat penting dimulai.Baru beberapa jam saja Syauqi sudah merindukan istrinya,Shania adalah penyemangat hidupnya pada saat ini.

Drt.....drt.....drttt

"Assalamualaikum cantik,apa kabar istri kakak?"ucap Syauqi sambil mengarahkan kamera smartphonenya ke wajah ayu milik Shania.

"Waalaikum salam kak,Alhamdulillah baik!Kakak sedang apa disana?balas Shania.

"Hemm....kakak sedang memikirkan kamu,

sayang!"sahut Syauqi lagi.

"Ahh kakak.....bukannya sedang bekerja?"

tanya Shania dengan lugunya.

"Iya sayang,kakak sedang bekerja bentar lagi mau rapat dengan klien"

"Semoga sukses dan berjalan lancar kak..."

"Terima kasih istriku sayang"balas Syauqi tersenyum renyah.

Shania meletakkan ponsel androidnya di dadanya,hatinya bahagia dan berbunga mendapatkan panggilan telepon dan video dari suaminya yang selalu dirindukannya.

Lalu Shania berbaring diatas sofa sambil menunggu waktu zuhur dan melihat photo Syauqi berdua dengannya pada saat bulan madu mereka di Bali.Hingga akhirnya tak

terasa Shania tertidur pulas,dan bermimpi indah disiang hari.

○○☆○○

Hai pembaca setia webnovel kesayangan.....

Jumpa lagi dengan cerita "Cinta yang Aku Rindukan"Mohon maaf sekali slow update,

maklum Author lagi puasa takut makruh.

hihihi.....

Selamat membaca ya manteman,semoga

terhibur selalu.Aku tunggu batu kuasa dan vote nya ya???? biar hidup lebih hidup.

hehehe...

~Azzahra071~