Sementara itu disepanjang jalan tol yang mereka lewati,Shania menikmati indahnya pemandangan dari balik jendala mobil.
Mobil Fortuner berwarna hitam metalik yang ditumpangi oleh Syauqi dan Shania berhenti di lobby bandara international
Soekarno Hatta terminal tiga ultimate,pak Didi pun segera turun membukakan pintu mobil untuk tuan dan nona mudanya.lantas dia membuka bagasi mengeluarkan koper milik majikannya.Lalu Syauqi keluar dari dalam mobilnya dan disusul oleh istrinya,
setelah itu Syauqi menyuruh pak Didi agar segera kembali ke kantor.
"Terima kasih pak!"ucap Syauqi pada pak Didi,meskipun dia seorang bos akan tetapi Syauqi sangat menjaga sopan santun.
"Sama sama tuan...!"jawab pak Didi sopan sambil membungkukkan badannya.
Shania merasa takjub melihat bangunan bandara terminal tiga yang sangat megah dan mewah.Shania baru pertama kalinya menginjakkan kaki dibandara yang masih tergolong baru tersebut,selama ini dirinya hanya menyaksikannya lewat televisi saja.
Shania yang pagi itu mengenakan jumpsuit
warna nude yang simple dipadukan dengan T-shirt panjang warna orange,dilengkapi dengan pashmina berwarna nude yang diikat kebelakang lehernya mengikuti trend style hijab casual.Dengan riasan tipis dipoles lipstick lavish pink,membuat Shania makin tampak cantik dan fresh.
Shania memilih sneakers warna putih untuk alas kakinya,senada dengan tas ranselnya, menambah sempurna penampilannya yang sederhana.Sedangkan Syauqi mengenakan kemeja polos warna terracota dan celana jeans berwarna hitam yang memberikan kesan maskulin pada dirinya.
Syauqi merengkuh bahu Shania memasuki bandara melewati pintu pemeriksaan jalur domestik,sebelum masuk kedalam bandara melakukan check in.Setelah selesai check in Syauqi membawa istrinya duduk dalam ruang tunggu khusus Garuda Indonesia Executive Lounge Terminal Tiga Domestik Bandara Soekarno Hatta beberapa menit sebelum penerbangan ke Bali lepas landas.
Garuda Indonesia Executive Lounge hanya dibatasi untuk penumpang kelas bisnis dan dan first class saja serta anggota Garuda Miles Platinum.
Syauqi dan Shania merupakan penumpang kelas bisnis yang mendapatkan prioritas pertama untuk masuk ke dalam pesawat Boeing 777 Garuda Indonesia.Pesawat ini dilengkapi dengan kursi ergonomis yang dirancang optimal untuk kenyamanan para
penumpang dan ruang kaki yang lapang.
Meja yang digunakan untuk menikmati hidangan menu yang disajikan,seat control dengan panel layar sentuh memudahkan penggunaannya.
Shania yang baru pertama kalinya menaiki pesawat merasa takut,tubuhnya gemetar dan berkeringat dingin saat pesawat mulai tinggal landas.Syauqi segera memeluknya dengan erat,dan berusaha menenangkan istrinya yang masih lugu itu.
"Tidurlah!jika kamu merasa takut,aku akan menjagamu"ucap Syauqi dengan lembut.
"Aku....takut...kak!"sahut Shania cemas
"Jangan khawatir sayang!berdoalah..."
Shania menganggukkan kepala dan mulai memejamkan matanya,dia menuruti apa yang dikatakan oleh suaminya.Syauqi bisa merasakan lega,bau harum tubuh Shania membuat pemuda tampan itu ikut terlelap.
Syauqi terbangun saat seorang pramugari membangunkannya untuk makan siang,
Shania yang mendengar suaminya sedang bicara dengan orang lain ikut terbangun.
Shania sudah terlihat lebih tenang dan tidak merasa takut lagi berada diatas ketinggian.Syauqi menyodorkan segelas orange juice kepada Shania untuk segera diminum agar lebih bertenaga saat bangun dari tidur.
"Sayang,makan dulu,yuk! "ajak Syauqi
"Boleh kak...."ucap Shania yang memang sudah merasa lapar.
Mereka berdua makan dalam pesawat itu dengan pilihan menu masakan Indonesia yang sangat terkenal,satu porsi sop buntut Chicken Satai,dan beberapa makanan dan minuman ringan.Syauqi menyuapi istrinya dengan telaten meskipun Shania merasa malu dan menolak disuapi oleh suaminya
dan hendak makan sendiri.Namun Syauqi tidak memberi kesempatan kepada Shania untuk menyuap sendiri,Syauqi berharap bisa memanjakan istrinya selama berbulan madu mereka di Bali.
Setengah jam kemudian pesawat garuda Indonesia mendarat dengan selamat di bandara Ngurah Rai Denpasar Bali.Wajah Shania bersinar cerah,hatinya bahagia dan mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga dia bisa menginjakkan kakinya di pulau dewata yang sangat termashur dikalangan nusantara dan mancanegara. Syauqi dapat melihat kebahagiaan dari raut wajah istrinya,hatinya pun bahagia melihat kebahagiaan Shania.
Sebelum mereka sampai di lobby bandara, mereka sudah dijemput oleh petugas hotel yang telah dibooking sebelumnya,petugas tersebut memperlihatkan sebuah papan nama yang bertuliskan "Welcome to Bali Mr Syauqi and Mrs Shania"
perjalanan menuju hotel memakan waktu sekitar lima belas menit.Syauqi memilih Bali Garden Beach Resort sebagai tempat untuk bulan madu mereka,jaraknya tidak terlalu jauh dengan bandara Ngurah Rai hanya sekitar dua kilometer lebih.
Setelah melakukan check in,dan menikmati welcome drink khas Bali,Syauqi dan Shania dipersilahkan untuk beristirahat didalam kamar hotel mereka yang luas dan asri. Mereka menempati kamar type Royal suite
yang cukup besar untuk dua orang,dari dalam kamar tersebut,mereka bisa melihat pemandangan pantai Kuta terhampar luas dan birunya air laut yang memanjakan netra mereka.
Syauqi dan Shania akan menginap selama dua malam dihotel tersebut,mereka akan mengexplore Bali keesokan paginya,mereka akan pergi berkeliling Bali mengikuti privat tour agar privasi mereka terjaga.Shania yang belum berpengalaman pergi sejauh ini hanya menuruti suaminya saja,meski terkadang dirinya bertanya tanya sekaya apa suaminya itu.Apakah pekerjaan dan jabatan Syauqi,sehingga suaminya itu bisa membawanya naik pesawat dan menyewa resort yang mewah,tetapi Shania tak mau bertanya lebih jauh kepada suaminya dia
percaya sepenuhnya pada Syauqi.
Sore harinya Syauqi membawa istrinya untuk berjalan jalan diseputar pantai Kuta dan Legian,mereka menyewa sepeda motor seperti turis lainnya.Shania dan Syauqi mengenakan baju couple berwarna putih, celana jeans berwarna biru serta pashmina
yang senada.Shania persis ABG yang baru berumur enam belas tahun.Sedangkan Syauqi memakai celana pendek selutut,
dengan kacamata hitam dan topi yang mengubah penampilan Syauqi lebih cool.
Tujuan pertama mereka adalah berkunjung kesebuah monumen untuk mengenang satu tragedi kemanusiaan yang terjadi di Kuta.
Monumen peringatan tersebut diberi nama Monumen Panca Benua yang lebih dikenal wisatawan dengan nama Monumen Ground Zero Bali.Syauqi menerangkan kejadian tersebut secara garis besar kepada Shania
agar wawasan istrinya bertambah,Shania mendengarkan semua itu dengan terharu.
Setelah mengambil beberapa photo selfie dan photo berdua,mereka meninggalkan monumen tersebut dan berkeliling keliling disekitar jalan Legian Kuta berjalan kaki,
Syauqi memarkir sepeda motor sewanya dipinggir jalan.Di sepanjang jalan Legian Kuta,Syauqi dan Shania dapat menemukan banyak sekali toko kecil,toko besar,hotel serta restauran.Selain sebagai tempat belanja,Jalan Legian dimalam hari berubah menjadi pusat hiburan malam di Kuta Bali.
☆☆☆☆☆
Asyiiik....sudah sampai di Bali saja nih Syauqi dan Shania.....Kalau begitu selamat berbulan madu yak.....?
Hai pembaca webnovel kesayanganku.....
Bagaimana kesan kalian membaca novel "Cinta Yang Aku Rindukan" ini?Semoga kalian suka....
Tolong support Author dengan komentar dan reviewnya yang baik yak.....dan jangan lupa memberikan batu kuasanya setiap kali membaca cerita ini.
Salam Hangat
Azzahra071