Nusa berada dalam perjalanan pulang, ia melingkari tangannya ke tubuh Rehan, memeluk tubuh sang kakak dengan sangat erat.
Senyuman tidak pudar dari permukaan wajahnya, namun tidak dapat di pungkiri kalau kini rasa pegal yang seolah menjalar di seluruh tubuhnya.
"Sa, ambil istirahat dulu apa? Kita berenti. Kayaknya nanti kesananya masih macet deh,"
Rehan bertanya dengan suara yang agak di tinggikan sambil sedikit memiringkan kepala agar Nusa yang berada di belakangnya, ia menanyakan hal ini karena memang ia sudah hapal jalanan dan kemacetan lalu lintasnya.
Mendengar itu, Nusa yang tadinya sedang menikmati hembusan angin yang menyapa permukaan kulitnya pun melirik ke arah kaca spion yang memantulkan wajah Rehan. "Boleh Kak, Nusa juga mau minum, haus." balasnya sambil menganggukkan kepala, menyetujui apa yang ditanyakan oleh cowok tersebut.