"DIS, DISTY LO NGAPAIN DI DALEM GUDANG LAMA BANGET? MANA PINTUNYA JUGA DI KUNCI, LAGI ANEH-ANEH LO YA?!"
Priska menyilangkan kedua tangan di depan dada menatap pintu kayu yang tentu saja bewarna coklat seolah-olah tengah menunggu seseorang yang berada di dalamnya.
Tadi, Disty meminta izin padanya untuk mengambil barang yang entahlah apa itu dirinya juga tadi tidak terlalu mendengar. Dan begitu mengetahui sahabatnya tak kunjung kembali, maka disinilah ia sekarang.
"Iya-iya, Ka!" Bersamaan dengan seruan Disty dari dalam gudang, pintu pun terbuka dan terlihat cewek tersebut yang seperti rada kikuk sambil menutupnya kembali.
Priska menurunkan tangan yang menyilang, lalu menaikkan sebelah alisnya dengan bingung. "Lah ngapa lo? Keringetan banget kayaknya,"