Bian seolah tidak memiliki peran, lalu menyuruh para teman-temannya untuk pergi dari lapangan dan segera pulang. Ia menatap ke arah Alvira yang kini sudah menundukkan wajah, ia sangat tau kalau cewek itu jadi tidak di pedulikan karena orang-orang sangat sibuk mengurusi El dan Nusa yang sudah official tepat hari ini.
Mau tidak mau, Bian menghembuskan napas dengan perlahan. Ia mencoba berdamai dengan masa lalu, namun tidak bisa. Tapi pada akhirnya, ia melangkahkan kaki ke arah Alvira dan menggenggam erat jemari lentik yang sudah sangat lama tidak bertautan dengannya.
"Ayo, mending pergi dari sini." ajaknya.
Alvira yang menurut pun hanya menganggukkan kepala, ia masih menunduk namun tau siapa sosok yang mengajaknya keluar dari keramaian ini.
Bian menghembuskan napas, lalu memutuskan untuk berjalan sambil menuntun Alvira dengan menyamakan langkah cewek itu yang pelan.