Di sebuah ruangan berwarna putih bersih, berbau obat-obatan yang cukup dominan, ada dua orang cowok dengan kelopak mata sedikit menghitam karena mereka begadang dan memutuskan untuk tidak menurup mata, seberat apapun rasa kantuk yang menyerang.
Tatapan mereka hanya fokus ke satu objek, yaitu orang yang kini tengah terbaring di atas brankar rumah sakit.
Kedua orang tua dari cowok tersebut batal terbang ke luar kota, dan kini sedang pulang untuk bersih-bersih tubuh terlebih dulu dan mengambilkan pakaian untuk mereka bertiga.
Bertiga? Bukannya hanya ada Reza dan Mario? Salah, di sini juga ada Alvira dengan kelopak matanya yang sembab.
Ponsel mereka semua dalam keadaan silent, dan lagipula tidak terlalu mementingkan ponsel walaupun mereka tau bakalan ada banyak orang yang bertanya-tanya. Ah sebenarnya sih tidak banyak, ini bukan pertama kali mereka tak masuk sekolah. Namun di yakini, ada satu sosok yang benar-benar cemas.