"Jalan-jalan ke Bogor,"
"Cakep."
"Gue lagi gak pantun, kampret."
Reza menatap Mario dengan sebal, nada bicara cowok tersebut memang mirip ingin berpantun kok. Tapi ketika di sahuti malah berbicara seperti itu, memang menyebalkan.
Mario cengengesan, ia memasukkan kedua tangannya ke kantong celana sambil menaik turunkan alisnya. "Kalau di liat-liat, style gue gak pernah gagal deh." ucapnya sambil menilai diri sendiri kala di hadapannya terdapat kaca yang memantulkan seluruh tubuhnya di sana.
Mendengar itu, Reza memutar kedua bola matanya. "Gak ada yang peduli gila, mau style lo cakep kek, enggak kek, gak ada yang perhatiin. Lagian juga semua baju kita sama, seragam sekolah. Cuma lo tambahin hoodie doang, apa spesialnya?" balasnya dengan pandangan menilai Mario dari atas sampai bawah, lalu berakhir menatap wajah cowok tersebut lagi pada akhirnya.
"Yeh bilang aja lo sirik, dendam sama gue karena gue lebih ganteng dan unggul dari lo? Ya kan, Za?"