Priska menghembuskan napasnya. Benar dugaaannya kalau di jam selanjutnya malah tidak akan membuat hatinya tenang, karena saat ini satu sekolah menatapnya dengan sedikit menyelidik, mungkin? Seperti tidak percaya dengan apa yang terjadi karena dirinya telah memiliki status pacaran dengan Reza.
"Lah ngapa si orang-orang? Lagian juga gue pantes banget bersanding sama Reza, secara gue sempurna dalam segala hal." Kecuali prilakunya.
Masih mencoba untuk menutup telinga karena banyak sekali yang berkata ini dan itu menjadikan dirinya menghembuskan napas karena sikap tidak pedulinya seolah malah semakin terlihat kalau dirinya lari dari kenyataan.
"Kak Priska!"
Seseorang memanggil namanya, suara yang ia kenali. Namun, ia lebih memilih untuk berjalan melangkahkan kaki melanjutkan kemana ia akan bertujuan.
"Ish Kakak mah, aku panggil-panggil gak nengok."