Dari dalam kelas, Priska memperhatikan El yang bertingkah sangat manis dengan Nusa. Ya, kursi panjang yang berada di koridor sekolah ini memang di letakkan berhadapan dengan ruang kelas. Jadi, siapapun yang duduk di kursi itu, pasti akan terlihat dari dalam kelas karena jendela ruang kelas juga yang dominan rendah.
Mendengus. 'Sial.' batinnya.
Saat ini, ia tengah bermain cara aman, dan cara tersebut sangat menyiksa dirinya karena tidak sabar ingin menghakimi Nusa karena telah benar-benar berhasil merebut posisinya.
"Udahlah, Ka. Lo juga udah percuma kalau punya dendam sama Nusa, dia udah di pilih sama El. Lo tau sendiri kan gimana El kalau tau orang kesayangannya kenapa-napa? Pasti lo yang bakalan habis sama dia."