"Jadi lo siapanya adik gue?"
Rehan menatap sosok cowok di hadapannya dengan sorot mata yang lemat, dari ujung kepala sampai kaki di lihat dengan sangatlah lekat. Ia ingin tau asal usul si yang katanya teman sang adik.
Bian menampilkan senyuman yang manis sekaligus sopan, setelah itu berdehem guna menghilangkan keseriusan di antara mereka. "Gini Kak, gue kesini niatnya baik buat nganterin dia balik. Lo gak ada niatan bilang makasih? Atau gimana gitu?" ucapnya sebagai perawalan, basa basi adalah jalam pintas bagi beberapa orang sebelum masuk ke inti topik pembicaraan.
Rehan menganggukkan kepala. "Itu ucapan terimakasih gue, jus jeruk. Sekarang gue mau denger siapa lo, ngapain lo ada sama adik gue? Atau jangan-jangan…" Ia menyipitkan kedua bola matanya, seolah-olah dari mata itu menyiratkan kalau ia curiga dengan sosok yang ada di hadapannya saat ini.