"Kamu emangnya kenapa nanya kayak gituan ke Kakak?" Rehan melempar begitu saja tubuhnya ke atas sofa ruang televisi, tubuhnya cukup lelah karena sudah hampir satu minggu ini cafe banyak sekali pengunjungnya.
Ia merasa ada yang aneh dengan pertanyaan-pertanyaan Nusa, karena tidak biasanya cewek satu itu menanyakan hal tersebut.
Suatu saat cemburu dengan seseorang yang akan menjadi pasangan di hidupnya? Ayolah, Nusa sama sekali tidak pernah memiliki pemikiran yang seperti itu. Bahkan sang adik cenderung terima-terima saja, tak ayal pun suka bertanya kapan dirinya memiliki kekasih.
Jadi, sudah pasti pertanyaan itu pribadi bukan perasaan yang saat ini dirasakan karena Nusa bukan sosok adik yang terlalu over mengekang.
Nusa yang baru saja ingin melangkahkan kali untuk naik ke lantai dua pun mengurungkan niat, lalu menolehkan kepala ke sumber suara dengan wajahnya yang terlihat layu. Mungkin efek menangis beberapa jam lalu, belum lagi memang dirinya belum makan.