mereka kini berada di ruangan kepala sekolah. dita dan jihan duduk bersampingan dengan menghadap kepada kepala sekolah. kebetulan kepala sekolah sudah datang.
kepala sekolah memanggil salah satu siswa yang menyaksikan jihan dan dita bertengkar. ia di minta menjelaskan semuanya. setelah mengetahui semuanya siswa itu di perintahkan meninggalkan ruangan.
" baiklah, Terimakasih. kamu boleh kembali ke kelas. " siswa yang diperintahkan itu keluar, kepala sekolah kini memandang jihan dan dita.
" apa semua yang dikatakan teman kalian benar. " tanya kepala sekolah.
jihan dan dita mengangguk. jihan dan dita saling membelakangi. mereka tidak sudi kalau harus duduk berdampingan.
" kalian ini sudah besar, kenapa harus berkelahi sih.. dita,, perbuatan mu ini sungguh tidak pantas, kamu tidak seharusnya membuat orang lain marah.. dan kamu jihan, bapak sudah tau semua masa lalu mu di kota A. tapi kamu harus belajar untuk bisa menahan emosi kamu. "
jihan lalu menghadap kepada kepala sekolah, ia menundukkan kepalanya. " maaf pak, saya tidak bermaksud."
" bapak mengerti. "
dita yang mendengar itu semakin jengkel, ia merasa kalau kepala sekolah telah memihak jihan. " bapak ini tidak lihat, wajah saya babak belur karena ulahnya.. pokonya saya tidak mau tau dia harus di hukum,, kalau tidak saya akan menyuruh orang tua saya untuk berhenti berpartisipasi di sekolah ini. " ancam dita, ia pergi keluar dengan marah.
kepala sekolah tidak bisa berbuat apa-apa. ia harus menghukum jihan, walau ia tau kalau jihan tidak bersalah. ia terpaksa karena kalau tidak menurutinya maka uang sumbangan yang berarti itu akan hilang.
kepala sekolah lalu melihat jihan, " jihan,, kamu tunggu dulu disini. bapak akan memanggil orang tua kamu. "
jihan kaget, ia tidak mau kalau mamah mendengar hal ini,, ia sudah berjanji tidak akan membuat masalah lagi di sekolah.
" pak kenapa mamah saya harus datang.. saya mohon jangan pak, saya tidak mau mamah mengetahuinya. " jihan memohon kepada kepala sekolah.
" kamu tidak usah khawatir, bapak akan menjelaskannya kepada mamah kamu. " jelas pak kepala sekolah.
salsa yang baru datang ke kelas merasa aneh, hari ini terlihat berbeda, para siswa ramai membicarakan tentang orang yang berkelahi, tapi ia tidak menghiraukannya. ia melihat dita sudah babak belur. dalam hatinya ia merasa senang karena rupanya telah ada yang memberikan pelajaran kepada siswa sombong tersebut.
iapun duduk di bangkunya, ia lalu mengeluarkan buku pelajarannya, dan ketika hendak menulis sesuatu di buku pelajarannya ia mendengar nama jihan di sebut-sebut oleh salah satu siswa, ia kaget. salsa langsung menghampiri kerumunan itu dan menanyakan jihan.
" dimana jihan.. " salsa tidak tau kalau ternyata orang yang berkelahi itu adalah dita dan jihan.
" siswi nakal itu ada di ruangan kepala sekolah. " jawab salah satu siswa dari kerumunan tersebut .
salsa langsung berlari ke ruangan kepala sekolah setelah mendengar hal itu. ia emang merasa jengkel terhadap jihan. tapi jihan adalah temannya, ia juga tidak rela kalau jihan di sakiti oleh orang lain.