" jihan disini aja, nanti kalau mamah butuh bantuan telpon jihan ya, jihan gak akan kemana-mana ko. "
" yasudah, mamah pergi dulu ya. " mamah lalu pergi kedalam supermarket tersebut.
Jihan mengangguk, ia menunggu di luar supermarket sambil memainkan ponselnya. Ketika menengok ke jalan, ia melihat seseorang yang dikenalnya sedang dikejar-kejar oleh sekelompok orang.
" itukan surya,, wah kagak bener ini. " jihan bangkit dari tempat duduknya, ia segera berlari mengejar surya.
Orang yang tadi ia lihat adalah surya, ia tidak bisa melihat temannya menghadapi masalah sendirian.
Surya terus berlari, ia salah memilih jalan. Kini ia terpojok di jalan sepi, jalan itu buntu. Surya pun berbalik, ia melihat 5 orang seusianya yang tadi mengejarnya kini sudah berada di depannya.
" lu sekarang gak bisa kemana-mana lagi." jawab salah satu pria, rupanya ia adalah ketua dari kelompok itu.
Surya merasa tidak ada pilihan lagi, ia harus melawan mereka. Surya bukannya takut sama mereka, ia hanya tidak mau berkelahi kembali karena ia sudah berjanji kepada seseorang.
Ketika hendak saling menyerang, tiba-tiba ada yang menghentikannya.
"berhenti.. " jihan telah sampai, ia sekarang berada di belakang kelompok yang hendak menyerang surya. Surya yang mengenali suara itu merasa khawatir.
" haha ternyata lu gak sendiri,, " ketua geng itupun membalikan tubuhnya untuk melihat jihan, tapi ia terkejut karena selama ini ia selalu mencari-carinya. "jihan.. "
Jihan pun terkejut karena kelompok geng tersebut adalah temannya dulu yang berada di kota A. " bagas.. "
Bagas segera menghampiri jihan, ia sangat senang. " akhirnya gua nemuin lu. "