"Selamat pagi, Pa." Sapanya pada Yoza yang dibalas dengan seulas senyum hangat. Setelahnya, menuju sisi istri tercinta, diusapnya puncak kepala dengan penuh kelembutan sesekali mengecupinya dengan penuh perasaan. "Selamat pagi, sayang."
Amira tidak menjawab, dia memilih diam dengan menutup rapat bibirnya. Wajah cantik tampak menegang dengan bibir membentuk garis lurus dan hal itu pun tak lepas dari pengamatan Yoza. Satu hal yang Yoza pikirkan bahwa sejoli ini sedang terlibat ke dalam pertengkaran.
Tidak ingin ikut campur ke dalam urusan mereka berdua dan tidak mau menghiasi ruang makan dengan perdebatan - perdebatan kecil, Yoza pun langsung memulai acara sarapan.
Kini, ketiganya tampak memanjakan lidah dari hidangan terbaik. Tidak ada satu patah katapun yang mengiringi pergerakan bibir ketiganya kecuali decap kenikmatan dari lezatnya hidangan yang telah dieksekusi oleh, Inem.