"Di mana Suami-mu?" Tanya Yoza ketika tak melihat Louis disisi putri tercinta.
"Dia masih di atas, Pa."
"Papa, mencari saya?"
Suara bariton yang datang secara tiba - tiba membuat keduanya menolehkan wajahnya ke arah sumber suara tersebut berasal. "Sayang, ayo dunk buruan! Kita sudah sangat terlambat."
"Iya, sabar. Masih ada waktu satu jam lagi, sayang."
"Bagaimana bisa kau bilang masih ada waktu 1 jam. Sekarang ini saja kita masih berada di rumah. Jarak rumah kita dengan kantor Adelard terpaut sangat jauh."
"Tidak perlu merisaukan hal - hal kecil seperti itu, sayang."
"Kau ini selalu saja menyebalkan! Menganggap segala sesuatunya dengan candaan."
Louis tampak mengalungkan jemari lentik di antara lengan kekar. "Kita lihat saja, sayang. Bahwa kita tidak akan terlambat. Jangan meragukan kepiawianku dalam mengemudikan mobil."