Saat ini sejoli paling terbahagia di Dunia sedang melewatkan sarapan bersama. Tidak ada kata yang terucap selama menyantap sarapan kecuali decap lidah dari hidangan super lezat.
"Uhm, yummi ... masakan mu selalu memanjakan lidahku, sayang." Puji Amira. Yang dipuji langsung mencondongkan wajahnya ke depan berirama dengan bisikan. "Apa keahlian Suami-mu ini hanya itu, hum?"
Paham dengan maksud dari perkataan suami tercinta telah mencipta rona merah di pipi hingga pipi Amira memerah seketika. Amira menunduk malu atas godaan yang baru saja suami nya layangkan.
Cup.
Satu kecupan mampir di pipi sebelah kiri. Refleks, Amira tersentak. Belum juga pulih dari rasa terkejut sudah dikejutkan dengan kecupan pada pipi sebelah kanan. Tak ayal pipi Amira pun semakin memerah hingga terlihat seperti kepiting rebus. Sementara Louis tak henti - hentinya menyungging senyum geli.
"Kalau kau sedang malu - malu seperti ini, kau terlihat sangat menggemaskan, sayang."