Awan hitam masih saja tampak menyelimuti hati Louis atas kondisi istri tercinta. Tak hanya Louis, Malta - Yoza juga merasakan hal yang sama. Setiap hembusan nafas terasa menyakitkan. Bahkan menghirup nafas bagaikan menelan bisa ular dihadapkan pada kondisi Amira yang masih saja terbaring lemah diranjang Rumah sakit dalam keadaan koma.
"Cepatlah buka mata mu, sayang. Please, jangan membuatku takut. Please ... " pintanya dengan menggenggam erat jemari lentik kemudian membawanya pada bibir kokoh. Dikecupinya punggung jemari Amira dengan kecupan dan lama.
Entah sudah berapa lama mengecup punggung jemari Amira dengan posisi kedua mata memejam rapat, yang jelas air mata tampak membasahi pipi kokoh. Sekuat apa pun Louis menahannya. Nyatanya, air mata bodoh tersebut tetap saja memaksa keluar memenuhi muara yang telah lama mengering.