"Auch ... " rintih Louis sembari memegangi kepala atas denyutan hebat hingga terasa seperti dilempari ribuan palu secara bersamaan.
"Sayang, kau kenapa?"
Louis tidak menjawab. Tidak mau terjadi sesuatu yang buruk pada suami tercinta. Amira hendak memanggilkan dokter, akan tetapi niatnya tersebut terpatahkan oleh suami tercinta. "Aku ga apa - apa, sayang. Tidak perlu memanggil dokter.
"Apa kau yakin?"
"Hh mm."
"Apakah masih terasa sakit?" Tanya Amira dengan raut khawatir.
"Sedikit."
"Jangan banyak bergerak. Lebih baik berbaring saja dulu." Bersamaan dengan itu hendak beranjak dari pangkuan suami tercinta, akan tetapi gerakannya tertangguhkan oleh rengkuhan tangan kekar.
"Sayang, lepas!" Pinta Amira.