"Apakah Anda mau memberitahu saya dari mana Anda berasal, Nona?"
Amira tidak menjawab. Dia masih saja terdiam dengan menutup rapat bibirnya.
"Okay, kalau Anda tidak bersedia memberitahu saya. Mari saya antarkan Anda kembali ke apartement."
"Itu lebih baik." Lirih Amira. Sialnya, meskipun diucapkan dengan sangat lirih masih saja terdengar oleh Mark.
"Seharusnya dia ini berteima kasih padaku. Tapi sikapnya malah menyebalkan. dasar tidak tahu terima kasih." Kesalnya.
Amira langsung memicingkan tatapannya. "Apakah Anda mengatakan sesuatu?"
"Tidak, memangnya apa yang kau dengar, huh?"
"Pertanyaan tidak dibalas dengan pertanyaan. Dasar bodoh!"
Dan orang bodoh inilah yang sudah menyelamatkan nyawa mu, Nona. Dasar angkuh! Batin Mark dengan diselimuti rasa kesal. Meskipun sangat kesal pada sikap Amira, akan tetapi dengan penuh kelembutan menopang tubuh Amira supaya bisa berdiri.