"Jalan!" Perintahnya pada Mirza.
"Baik, Tuan." Bersamaan dengan itu langsung melajukan mobil.
Rasa khawatir masih saja menyergap bermanjakan manik hitam yang masih saja menutup rapat. "Tambah kecepatannya!" Perintahnya pada Mirza. Kini, mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Sialnya, karena panik dan kurang hati - hati telah membuat mobil oleng karena menabrak tanjakan. Tanpa sadar Yoza membentak atas cara nyetir Mirza yang menurutnya ugal - ugalan.
"Maaf, Tuan Yoza. Maaf, karena saya kurang hati - hati." Ucapnya dengan penuh penyesalan.
"Yang benar bawa mobilnya!" Bentaknya dengan suara meninggi. "Saya ga mau kondisi Putri saya sema-" seketika kalimatnya terhenti ketika samar - samar terdengar suara Amira. Dengan segera melirik ke bawah untuk memastikannya secara langsung.