Hari ini Melda tidak masuk kerja sehingga Amira pun harus pulang dengan mengendarai angkot. Jujur, Amira bisa menelepon Mirza untuk menjemput, akan tetapi dia malas mencari masalah dengan Azriel.
"Angkotnya mana ya? Lama sekali." Amira melirik arah jarum jam di pergelangan tangan. "Baru jam 9 malam tapi, kok tumben sepi banget sih angkotnya."
Setelah dibuat menunggu kurang lebih 30 menit akhirnya yang di tunggu - tunggu pun datang. "Angkot, Mbak." Ucap supir angkot beriringan dengan langkah kaki menghampiri Amira.
Amira mengangguk.
"Silahkan,"
"Terima kasih."
Amira terlihat menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi dengan mata terpejam. "Capek Mbak?" Tanya supir angkot yang hanya di jawab dengan senyum tipis.