Setelah penantian dalam beberapa menit obat itupun telah bereaksi pada tubuh Amira. Rasa pusing dan juga kantuk langsung menyergapnya secara bersamaan, dan bersamaan dengan itu pula sebelah tangan kekar terulur mengusap puncak kepala dengan penuh kelembutan. "Kalau memang mengantuk, tidur aja sayang. Jangan di tahan!" Sembari merengkuh kepala Amira ke dalam pelukan.
Setelah mendapati nafas teratur menyapu hangat dada bidang. Tatapan Azriel mendongak ke bawah untuk memastikan bahwa Amira benar - benar sudah terlelap di dalam tidurnya. Senyum smirk menyungging di bibir kokoh dan bersamaan dengan itu beranjak dari sana dengan membanting pintu di belakangnya.
"Semua berjalan sesuai yang ku rencanakan. Good job, Azriel." Lirihnya berpadukan dengan langkah kaki meninggalkan kediamannya.
Azriel tampak membelah pusat Kota Bali dengan kecepatan tinggi. Entah ke mana tujuannya pergi kali ini? yang jelas seorang Azriel Fillah Alfarez, sedang mencari kepuasan.