Dihadapkan pada satu kenyataan bahwa Amira telah bersuami membuat Sanjaya murka. Dia pun memberi perintah pada Deon untuk membatalkan pembangunan proyek. Baginya proyek tersebut tak akan berarti apa - apa. Lagi pula tujuan dan mimpinya sudah terhempas jauh jadi, untuk apa harus meneruskan sesuatu yang semu? Sama sekali tidak akan ada gunanya kecuali hanya membuang - buang waktu dan energi semata!
"Lalu, bagaimana dengan kerjasama bersama Tanzel Group?"
Sanjaya menajamkan tatapannya. Satu tamparan keras mampir di pipi kiri Deon. "Dasar bodoh! haruskah kau tanyakan pertanyaan bodoh seperti itu, hah?!" Bentaknya hingga suara bentakannya menggaung ke seluruh ruangan. Bersamaan dengan itu pintu ruangan terbuka menampilkan sang putra.
Disuguhi raut wajah sang ayah yang berubah memerah telah membuat langkah kaki tegas semakin mendekat. "Ada apa ini?"