Saat ini Lisa sedang bersenang - senang dengan para teman - temannya. Sementara Azriel, dia masih saja tersiksa ke dalam siksaan yang tiada akhir. Dia masih saja menunggu kepulangan wanita yang telah membutnya tak berdaya seperti ini. Penantiannya pada Lisa tak kunjung tiba, begitu juga dengan penantian Amira atas dirinya. Wanita berstatus sebagai istri nya tersebut masih saja setia menunggui kepulangannya dengan duduk pada kursi sofa.
"Ben Inem wae sing nunggu Tuan Azriel muleh. Non Amira, istirahat ae nang kamar."
"Lebih baik kamu yang istirahat, Nem. Ini sudah larut malam. Sudah waktunya untuk beristirahat."
"Lah, nek Inem istirahat. Terus Non Amira piye? Mosok nang kene dewean."
Amira tidak menjawab. Dia memilih menutup rapat bibirnya dan hanya kedipan mata lah yang menjadi jawaban atas pertanyaan Inem.
Inem pun malah terlihat membenarkan duduknya sehingga mendapati protes dari Amira. "Nem, saya kan sudah meminta mu untuk istirahat. Pergi ke kamar kamu sana!"