Kehidupan desa yang indah.
Sekarang aku sudah sembuh dari penyakitku. Lebih tepatnya demam karena kecapekan atau mungkin alasan yang tidak jelas. Namun, Aku merasakan hatiku yang masih kacau karena alam ghaib yang masih memburuk.
Minto mengajakku menuju hutan. Dia kebetulan bekerja sebagai penjagal. Aku hanya mengikutinya karena bebera hari aku merasa kesepian karena di rumah sendirian. Iya, Minto hidup sebatang kara. Sementara, Manto masih tidak tahu di mana rimbanya.
Kami berjalan ke hutan. Ternyata hutan itu tidak segitu sepi malah banyak orang yang lalu lalang di sana. Selain kayu, mereka juga membawa daun jati, dan berbagai aktifitas pertanian lainnya. Aku sangat takjub dengan kerukunan mereka. Terlihat mereka yang sangat ramah satu sama lain. Mencari rezeki tanpa ada yang mengusik yang lain. Ini memang bukan tanpa ada hal yang memang akan lebih bisa menjadikan semua ini hanya adalah kendala yang mampu membiarkan semuanya hidup dengan lebih rukun.
Indahnya hidup.