Kini hanya ada aku dan harimau hitam di sana. aku sedikit bergidik dengan bentuk fisiknya yang cukup mengerikan. Tapi entah kenapa aku merasa sanga suka. Aku juga tidak mempedulikan aura jahat yang sedang menyelimutinya. Yang aku perhatikan hanya liangku yang berkedut-kedut ingin merasakan batangnya yang besar.
Dia berjalan sampai ke jendela kamar. melihat ke depan dengan tatapan yang menerawang, seperti sedang memikirkan sesuatu. Aku hanya terdiam. tidak berniat sedikit pun untuk mengusiknya. Dia seakan sedang sibuk dengan pikirannya sendiri. aku berdecak kesal. Kenapa dia membawaku ke sini kalau untuk dibiarkan saja? padahal aku sudah berharap untuk bisa bersenggama dengannya. entahlah, aura pemikat seakan mengatakan bahwa dia adalah sosok yang sempurna. Meski kenyataannya dia hanya seolah harimau setengah genderuwo.
