"Kamu bukan anak kami. Anak kami bukan manusia siluman ular!" pekik Pak Min sembari menujuk diriku sendiri. aku terhenyak. Sungguh aku tidak tahu kalau sampai mereka tidak bisa menerima kondisiku yang ternyata adalah seorang siluman ular."
"Tapi aku dina Pak. aku adalah dina yang dulu. Tetapi sekarang aku terjebak oleh seseorang yang sangat berharga dalam diriku. Aku tidak ingin sampai semua apa yang terjadi denganku itu berimbas buruk terhadap mereka. aku ingin tetap menjadi dina yang dulu. Tetapi bagaimana bisa. nasi sudah menjadi bubur.