Setelah beberapa jam, akhirnya sampai ke suatu hutan yang tidak pernah aku berada di sini sebelumnya. aku tidak ingin ada sesuatu yang jahat menimpa diriku tetapi apa yang aku rasakan sungguh sangat berharga sekali bisa berada di sini. Hawanya sangat berbeda dengan hutan-hutan lain yang terkesan ada hawa negatif kemana-mana. tetapi tidak dengan hutan ini yang sangat sejuk bahkan sangat hangat dan ramah sekali. menandakan semua lelembut yang ada di gunung ini sangat baik menyambut kami.
"kita memarkirkan mobil dimana ini?" tanyaku yang kebingungan karena tidak ada rumah sama sekali ditempat itu.
"Buang sajalah, kamu kan orang kaya. Nanti tinggal beli lagi." Gelaknya. Aku yang secara refleks memukul pundaknya dengan manja. Tetapi dia malah keenakan.
"Ayo lagi dong. Enak banget nih."
"Ih.. kamu apa-apaan sih ." akun mencebik dengan mulut yang manyun yang entah kenapa membuatnya menjadi sangat gemas denganku sehingga dia mengelus daguku dan pipiku yang memerah.