Aku sengaja membawa Pak min ke kamarku, supaya aku lebih gampang merawatnya. Untuk di kamarku ada dua ruang yang terpisah sehingga aku bisa menempatkan Pak Minku di sana. Sedikit lega rasanya bisa melihat Pak Min kembali, meski dengan kondisi yang belum sempurna. Tapi aku mengambil hikmah atas kejadian ini, mungkin dengan begini. Aku di beri kesempatan untuk menjaga Pak Min lebih intens lagi.
Aku membelikan Pak Min kursi roda jika ingin membawanya jalan-jalan keluar. Hal ini ku lakukan karena dia belum bisa bergerak sendiri seperti orang lumpuh. tapi meski begitu aku tetap merawatnya dengan sepenuh hati
Pak Min sama sekali tidak mau bicara. Setiap kali diajak bicara dia hanya membisu. Hati ini remuk melihat kondisinya, entah sampai kapan dia akan menjadi seperti itu, di kendalikan oleh Pak Sugeng.
"Pak Min, ayo dibuka mulutnya Pak." pintaku memintanya untuk membuka mulut. dia menurut dengan membuka mulutnya sedikit. agaknya dia bisa mendengarkan semua perkataanku.