Byur!
Dia tergeragap ketika aku menyiramnya dengan segelas air. Dia mengusap wajahnya dengan kasar, lalu melotot n ke arahku.
"Kamu gila hah! Bangunin orang kok enggak sopan gitu!"
"Bukannya, tidak sopan. Aku terpaksa melakukannya karena kamu tidak bangun-bangun dari tadi. sekarang sudah pagi." desisku sebal.
"Apa? sudah pagi?" dia menoleh ke arah korden jendela yang sudah terpancar cahaya dari luar. Dia pun cepat-cepat ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Beberapa saat kemudian, dia keluar dengan keadaan yang segar berbalut handuk putih.
"Segar rasanya habis mandi." ucapnya. Dia pun meraih pakaiannya yang berceceran di lantai. dengan cueknya dia melepas handuknya lalu mengenakan pakaiannya.
"Ih, Jorok banget sih kamu pras! Kenapa enggak ganti baju di dalam saja?" rutukku.
"Emangnya kenapa? Kan udah sama-sama tahu?" ucapnya sembari menaikkan celana hitamnya. Setelah semua pakaian dia kenakan, dia pun berjalan di depan cermin riasku untuk menata diri.