Andreas bersiap pergi pagi-pagi sekali, dia langsung bergegas tanpa sarapan terlebih dahulu.
Amora yang sedang merapikan ruangan depan langsung menoleh.
"kau tidak ingin ku siapkan kopi panas dulu tuan?" tanyanya.
Andreas menggelengkan kepalanya sambil melangkah pergi meninggalkan rumah.
di depan sudah ada beberapa mobil anak buahnya yang menunggu dan setelah Andreas masuk mereka segera bergegas pergi meninggalkan kota untuk menuju ke utara membawa pasokan senjata yang cukup banyak, pesanan dari Utara.
"apakah sudah memastikan bahwa uang yang mereka berikan adalah uang asli karena aku dengar dari beberapa klien bahwa mereka kerap kali memberikan uang dengan nomor seri yang sama"ucap Andreas datar
Mario mengangkut, kemarin dia baru saja mengecek uang yang diberikan oleh klien mereka yang berada di Utara dan ternyata uang tersebut adalah uang asli.
"aku sudah mengetik semuanya Tuan dan uang yang mereka berikan adalah uang asli, kau tidak perlu merasa khawatir lagi karena kita akan datang ke utara menyerahkan senjata tersebut setelah itu pulang... Tuan Jonas menginginkan bertemu denganmu itu sebabnya kau harus ikut bersama dengan kami untuk saat ini tapi aku tidak mengetahui niat pria itu," ucap Mario
Andreas menganggukkan kepalanya ia paham betul bagaimana sikap Jonas.
selama ini mereka memesan senjata ilegal milik Andreas namun mereka tidak pernah mengetahui seperti apa wajah Andreas yang sebenarnya karena mereka hanya mengetahui desas desus tentang Andreas yang mengatakan bahwa dia adalah Raja kematian.
mereka segera bergegas menuju bandara dan naik kedalam pesawat pribadi milik Andreas sementara senjata ilegal telah 5 hari berada di laut dan sebentar lagi sampai ke utara.
dia mendapatkan uang yang cukup banyak dari senjata ilegal tersebut,
pesawat mulai lepas landas dan mereka pergi dari Kanada menuju Utara,
beberapa pramugari cantik menyiapkan sarapan untuk Andreas dan juga kopi panas, sementara pria itu asyik mengecek laptopnya dan melihat kondisi perusahaan multinasional yang ditinggalkan untuk 2 hari ini.
selain pemilik pabrik senjata ilegal dia juga CEO perusahaan multinasional dan itu tidak bisa ditinggalkan begitu saja meskipun ada asisten pribadi yang mengawasi kinerja para pegawai.
14 jam perjalanan akhirnya pesawat itu sampai di utara tepatnya kota Bold.
beberapa mobil sudah menunggu Andreas turun dari pesawat pribadinya lalu masuk kedalam mobil tersebut dan membawa pria itu ke Mansion mewah milik tuan Jonas.
diapun dengan santainya melenggang masuk ke dalam Mansion tersebut saat mobil itu telah sampai di pekarangan sebuah rumah mewah bercat putih.
Andreas dan anak buahnya masuk kedalam Mansion tersebut lalu melihat pria paruh baya bernama Jonas sedang tertawa lebar menatap kearah Andreas.
"selamat datang Andreas, aku baru pertama kali bertemu denganmu saat ini dan aku tidak pernah menyangka bahwa kau cukup muda, benar benar menarik" ucap nya
Andreas masuk ke dalam ruangan besar tersebut dan menyapa Tuan Jonas.
"selamat malam tuan Jonas" ucap nya
pria paruh baya itu mempersilahkan Andreas untuk duduk di ruang tamu dan beberapa pelayan telah mempersiapkan banyak makanan untuk mereka semua.
tuan Jonas menyambut mereka dengan sangat baik.
"anak buahku aku sedang mengangkut senjata ilegal melalui dermaga dan setelah itu senjata tersebut akan kubawa ke dalam gudang yang ada di tengah hutan, aku masih tidak bisa menyangka bahwa kau ternyata masih sangat muda tapi banyak clan mafia yang mengkerut saat mendengar namamu" ucap nya tertawa
"kau terlalu melebih-lebihkan Tuan Jonas, jangan dengarkan apa kata mereka aku hanyalah pria biasa yang menjual senjata ilegal milikku, apalah namaku tanpa adanya membeli seperti kalian" ucap nya sambil meneguk whisky yang di tuang oleh tuan Jonas.
pria paruh baya itu tertawa lebar kemudian saling meneguk whisky yang sudah tersedia diatas meja dan memakan makanan yang sedikit manis,
banyak clan mafia yang mengatakan bahwa tuan Jones adalah orang yang kerap kali membayar barang-barang pesanannya dengan uang palsu tapi ternyata pria tua itu tidak seburuk yang Andreas pikirkan.
mereka justru menyambut kedatangan Andreas dengan sangat baik dan juga ramah tapi bukan berarti dia lengah begitu saja.
"kau telah datang ke rumah ini dan kau tidak mungkin langsung pulang bukan? kau tahu maksudku memintamu datang ke sini adalah untuk memesan barang melalui mu, dan kau tahu sendiri bukan jika senjata yang kau buat itu cukup memuaskan, itulah sebabnya aku ingin kau menjadi pemasok senjata untukku karena aku akan menjualnya di daerah ini secara ilegal" pungkas nya terkekeh
Andreas tertawa lebar, jika memang Tuan Jonas ingin membeli senjata miliknya, dia tidak akan menerima uang cash karena itu bisa saja terselipkan uang palsu di antara banyak nya uang.
"segala sesuatunya bisa diatur Tuan, tapi untuk pembelian kesekian kalau harus membayar dengan sistem transfer baru aku akan mengirimkan senjata itu ke rumahmu" sahut andreas
tuan Jones tampak kaget namun dia langsung tertawa untuk menetralisir rasa kagetnya.
"apa kau tidak percaya jika aku memberikan uang cash? ku harap kau tidak termakan isu maaf ya lain yang ingin menjatuhkan ku," ucap nya terkekeh
Andreas menggelengkan kepalanya
"aku bukan tidak percaya kepadamu Tuan, hanya saja anak buah aku memerlukan waktu untuk datang ke tempat ini hanya untuk mengambil uang cash jadi kita sebaiknya mengambil jalan tengah yaitu dengan cara pembayaran melalui transfer, kurasa pembayaran seperti itu akan memudahkan segala nya" sahut Andreas
pria paruh baya bernama tuan Jones itu hanya terdiam menatap kearah Andreas, ternyata pria itu adalah pria yang sangat pintar dan juga cerdik jadi wajar saja banyak sekali iklan yang sedikit takut terhadapnya karena dia memiliki insting dalam melihat orang lain.
"baiklah untuk pembelian berikutnya aku akan mentransfer sejumlah uang yang cukup banyak gerakan dan kau tinggal memberitahukan nomor rekening ku padaku maka aku akan mentransfer nya" ucap nya tertawa
Andreas memanggil Mario untuk mendekat.
"kamu bisa menghubungi asistenku Mario untuk informasi lebih lanjut karena segala sesuatu yang menyangkut urusan tentang senjata ilegal aku telah memberikannya kuasa" pungkas Andreas
tuan Jonas mengangguk, pria paruh baya itu kemudian berdiri dan mempersilahkan Andreas beserta anak buahnya untuk makan malam bersama meskipun makan malam itu sedikit terlambat tapi setidaknya dia memberikan makanan sebelum mereka beristirahat.
tuan Jones sudah mempersiapkan kamar mereka masing-masing dan ternyata pria tua itu tidak seburuk yang lain pikirkan.
jika kerjasama ini terus berjalan tidak menutup kemungkinan mereka akan berteman dengan meskipun usia mereka terpaut cukup jauh.
sementara tuan Jones menatap kearah Andreas dengan tatapan bangga, dia senang karena ada seorang pemuda yang sangat sukses.