Xiang Yi menurunkan alisnya dan bulu matanya yang panjang membuat bayangan tipis di wajah kecilnya yang cantik. Tangan yang memegang busur itu terlihat ramping dan lembut, dengan buku-buku jari sedikit menonjol dan urat putih hingga biru pucat sangat jelas terlihat.
Merendah, sederhana, tapi justru sangat lembut dan tenang. Meskipun dia hanya mengenakan piyama dengan telinga kelinci yang lucu, itu memberikan kesan seakan dia memakai gaun cantik untuk pengiring selo. Selo ini sudah lama tidak disentuh olehnya, jadi Xiang Yi mencoba menariknya ke bawah terlebih dahulu, kemudian menyetelnya dengan tidak terburu-buru, tapi juga tidak lambat.
Ada orang yang berkomentar:
[Beracun, ya. Penundaan macam apa ini? Bisa, ya, bisa. Tidak bisa, ya, tidak bisa. Apakah berpura-pura itu sangat menarik?]