Pada awalnya, Xiao Ruyue berencana mencari ponsel lain untuk mengirim SMS kepada Yun Hua dan He Yuxiang, saat itu ia ingin memanipulasi SMS dan mengirim kepada mereka berdua untuk menjebak mereka. Tentu saja, baskom air yang ada di Taolin itu juga telah disiapkan terlebih dahulu oleh Xiao Ruyue.
Tidak hanya itu, untuk membuat Han Lulu membenci Yun Hua, Xiao Ruyue juga dengan sengaja memberi tahu teman-teman sekelasnya di grup pesan QQ bahwa ia mendengar He Yuxiang mengobrol dengan teman-temannya dan mengatakan bahwa He Yuxiang akan menemui seorang gadis di Taolin pada malam hari ini.
Gosip semacam ini menyebar dengan cepat di lingkungan sekolah, dan termasuk juga sampai ke telinga Han Lulu. Selama ini Han Lulu yang selalu menyukai He Yuxiang, tidak bisa duduk diam saat mendengar berita tersebut. Kemudian ia pun langsung mengumpulkan geng perempuannya dan bergegas pergi ke Taolin.
Sebenarnya orang yang merupakan kunci di balik semua drama ini adalah Han Jundong!
Ketika pelajaran kedua pada kelas malam berlangsung, Xiao Ruyue menghubungi Han Jundong dengan nomor kartu telepon anonim untuk melaporkan kejadian tersebut. Nomor yang ia gunakan untuk menghubungi Han Jundong merupakan nomor sama yang juga ia digunakan untuk mengirim SMS manipulasi kepada Yun Hua dan He Yuxiang.
Setelah melaporkan masalah tersebut kepada Han Jundong, Xiao Ruyue menganggap bahwa nomor sim tersebut telah menyelesaikan semua misinya. Setelah itu ia pun langsung menghancurkannya, sehingga bukti yang ada sudah benar-benar telah hilang.
Bahkan sampai sekarang, saat mengingat rencana yang pernah dilakukan Xiao Ruyue, Yun Hua masih sangat mengaguminya.
Gadis yang baru masuk ke kelas 2 SMP. Tapi ia sudah bisa membuat rencana yang begitu matang. Memasang jebakan untuk menghancurkan seseorang dan melakukan serangan secara bertubi-tubi. Dan targetnya sendiri adalah Yun Hua.
Tentu saja, citra Xiao Ruyue sebagai gadis yang sederhana dan baik, ia terlihat polos namun hatinya sangat jahat. Ia memang telah sukses membangun citra baiknya. Jika Yun Hua ingin membalas kejahatan Xiao Ruyue, ia tidak bisa melakukannya terlalu terburu-buru.
Karena jika tidak merencanakannya dengan matang dan melakukannya dengan terburu-buru, maka Yun Hua bisa dengan mudah digigit kembali oleh Xiao Ruyue. Dengan begitu simpati orang lain akan semakin bersimpati kepada Xiao Ruyue. Yun Hua yang bersikap lembut pasti akan dengan mudah dijatuhkan oleh orang lain lagi.
Tentu saja, saat ini Yun Hua memulai rencananya untuk membalas dendam kepada Han Lulu dan He Yuxiang.
*
Saat itu Yun Hua tersenyum menyeringai setelah keluar dari kelasnya.
Xiao Ruyue sangat populer di sekolahnya. Bahkan meskipun ia tidak datang ke sekolah selama dua hari saja, ia bisa mencari informasi dengan sangat mudah untuk mengetahui apa yang terjadi di kelas Yun Hua. Karena itulah Yun Hua tidak bisa terus berada di kelas. Yun Hua harus membuat Xiao Ruyue percaya bahwa dirinya telah pergi ke Taolin.
Dengan cara ini, maka Xiao Ruyue akan melakukan rencana selanjutnya yang telah ia susun. Kemudian ia pun melaporkan situasi yang terjadi kepada Han Jundong.
Saat itu Yun Hua juga pergi ke arah Taolin. Sangat disayangkan jika ia tidak pergi ke tempat kejadian untuk menonton drama yang begitu bagus.
Berdasarkan ingatan dalam kehidupan sebelumnya, akhirnya Yun Hua pun memutuskan pergi ke arah lain dari Taolin, dan ia berencana untuk bersembunyi di celah beberapa batu besar yang berjarak lima atau enam meter dari sisi tugu prasasti Taolin.
Ketika Yun Hua sampai di Taolin, saat itu Han Lulu telah basah kuyup oleh guyuran air sambil bergumam serta mengumpat. Kemudian Han Lulu pun bersembunyi di balik tugu Taolin, ia mencoba memeras air dari pakaiannya.
Dari lokasi yang dipilih oleh Yun Hua, ia dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi di sisi lain tugu prasasti Taolin, namun posisinya saat itu tidak akan mudah ditemukan oleh orang lain. Yun Hua berada pada lokasi yang sangat strategis.
Yun Hua berjongkok diam-diam untuk bersembunyi, tapi sebelum ia merasa lega, tiba-tiba hawa dingin muncul di hatinya. Ada semacam perasaan menyeramkan di belakangnya, seolah ia telah menjadi sasaran binatang buas.
Seketika seluruh tubuh Yun Hua langsung menegang. Dalam sekejap sebuah tangan menutupi mulutnya. Ada seseorang yang menyergapnya dari belakang. Saat itu tubuh Yun Hua pun benar-benar membeku.
Layaknya belalang sembah yang mengejar jangkrik. Ia sama sekali tidak menyadari adanya serangan dari belakangnya.
Ini adalah satu-satunya kalimat yang ada di benak Yun Hua.
Siapa, siapa orang yang bersembunyi di sini? Bahkan selangkah lebih maju dari Yun Hua? Kenapa pemuda ini datang?
Seketika punggung Yun Hua langsung berkeringat, ia pikir dirinya sudah terlalu ceroboh.
"Shht!" Suara yang sangat rendah terdengar di telinga Yun Hua, "Jangan bergerak, lihat saja baik-baik."
Suara pemuda ini terdengar rendah dan begitu menarik perhatian. Yun Hua tidak bisa mengendalikannya dan ia juga sama sekali tidak berani bergerak. Yang membuat Yun Hua bingung yaitu, pria yang ada di belakangnya itu berada dalam jarak yang sangat dekat dengannya.