Tidak, Bo Siqing bukannya tidak merasa sakit, ia hanya... Terbiasa menahannya. Batin Yun Hua.
Yun Hua sekali lagi memiliki pemahaman baru tentang Bo Siqing. Bo Siqing adalah pemuda yang kaya raya dan bekerja di tempat sulit. Bo Siqing bekerja keras bukan untuk mendapatkan pengalaman yang bagus. Ia benar-benar bekerja keras untuk melakukan penelitian dan pengembangan. Lingkungan kerjanya sangat berisiko, dan Bo Siqing bahkan terbiasa dengan cedera seperti itu
Yun Hua pun bertanya pada dirinya sendiri, ia tidak mungkin bisa melakukan seperti yang dilakukan Bo Shiqing saat ini. Saat melihat Bo Siqing yang seperti itu, Yun Hua seperti orang biasa yang melihat pahlawan, hanya ada rasa hormat untuknya.
"Gadis kecil, apakah kamu mengenalku?" Bo Siqing dengan cepat membalut lukanya, kemudian ia mengambil sup ayam dan mulai memakannya sambil menatap Yun Hua dalam-dalam.
Mendengar pertanyaan dari Bo Siqing, seketika Yun Hua pun langsung terkejut. Sikap Yun Hua tiba-tiba berubah dengan cepat. Awalnya ia sangat berhati-hati terhadap Bo Siqing, tapi sekarang ia malah membawa pria itu pulang ke rumahnya. Sikap Bo Siqing memang sangat mencurigakan.
"Di mana kamu bertemu denganku?" Tanya Bo Siqing sambil memakan supnya.
Kemudian Yun Hua langsung menggelengkan kepalanya sembari berkata, "Tidak pernah, aku tidak kenal denganmu."
"Hmm…" Kemudian Bo Siqing pun tersenyum. Dari respon yang ia berikat itu, dapat terlihat dengan jelas bahwa ia tidak percaya dengan apa yang dikatakan Yun Hua kepadanya.
Keringat di punggung Yun Hua mulai menetes. Yun Hua... Sama sekali tidak mampu menjelaskannya kepada pria yang ada di depannya itu. Ia bingung akan mengatakan kepada Bo Siqing bahwa ia mengenal Bo Siqing dari berita kematian Bo Siqing sendiri atau tidak.
"Bagus, tidak?" Tanya Bo Siqing tiba-tiba.
Yun Hua pun kebingungan, "Apa?"
"Tubuhku. Kamu terus menatapku... Gadis kecil, semangkuk sup ayam ini kamu gunakan untuk membuatku menjual tubuhku padamu. Kamu hebat sekali!" Ucap Bo Siqing dengan malas.
Seketika wajah Yun Hua langsung memerah, dan ia memelototi Bo Siqing dengan marah, "Siapa yang mau menyuruhmu menjual diri? Makanlah sendiri, aku akan pergi! Dan lagi, jangan berkeliaran di rumahku. Jika ketahuan Ibuku, bisa-bisa kamu akan dibawa ke kantor polisi dan dianggap sebagai pencuri!"
Setelah selesai bicara seperti itu kepada Bo Siqing, Yun Hua langsung pergi melarikan diri. Bo Siqing yang melihat Yun Hua pergi hanya bisa menyunggingkan senyuman tipis.
Setelah beberapa saat, Bo Siqing menekan perangkat komunikasi dalam bentuk jam tangan di pergelangan tangannya, "Aku baik-baik saja. Sementara jangan ke sini dulu. Biarkan mereka mengira aku mati dimakan ikan!"
-
Mungkin karena Bo Siqing, ketika tidur Yun Hua bermimpi tentang apa yang terjadi sebelum kelahirannya kembali. Ia pun tidur dalam perasaan gelisah dan ia ketika bangun hari masih sangat pagi, yaitu pukul lima pagi.
Awalnya Yun Hua ingin langsung pergi ke keluar rumah. Namun setelah teringat bahwa ia sedang menyembunyikan seorang pria di loteng rumahnya, ia pun langsung pergi ke dapur. Kemudian ia mengambil roti, susu, sosis ham, dan sebotol besar air mineral lalu membawanya ke loteng.
Yun Hua berjalan dengan santai sampai di pintu loteng. Dan saat itu Bo Siqing sepertinya masih tertidur. Awalnya ia sudah membuka matanya, namun tiba-tiba ia segera menutupnya lagi dan berpura-pura masih tidur.
Dengan hati-hati Yun Hua membuka pintu loteng sambil membawa masuk beberapa makanan untuk Bo Siqing. Dalam kegelapan, Yun Hua tanpa sengaja tersandung kaki panjang Bo Siqing yang tergeletak di lantai. Ia pun menabrak Bo Siqing tanpa peringatan… Wajah Yun Hua menabrak dada Bo Siqing.
Yun Hua terjatuh dan terbentur dada Bo Siqing dengan cukup keras. Ia pun merasakan sakit yang luar biasa di hidungnya. Yun Hua tidak tahu apakah tulang hidungnya patah atau tidak. Dan tanpa sadar air matanya jatuh begitu saja.
"Gadis kecil, bertindak seperti pengejar pria pun tidak sepertimu, kamu terlalu kasar. Kakak jadi tidak tahan. Sekarang Kakak masih terluka!" Ucap Bo Siqing dengan suara sedikit serak.
Dengan marah, Yun Hua langsung berdiri dan meninggalkan beberapa makanan di samping Bo Siqing. Kemudian ia langsung berbalik dan berlari.
Dalam kehidupan sebelumnya, Bo Siqing dianggap sebagai dewa oleh ratusan juta netizen yang mengagung-agungkannya. Namun di mata Yun Hua, pria itu adalah pria bajingan.
Dasar tidak tahu malu! Batin Yun Hua.
Hingga Yun Hua keluar dari rumah, jantungnya masih berdetak sangat kencang karena kejadian tadi. Kemudian Yun Hua menarik napas dalam-dalam dan mencoba untuk mengusir wajah bak pangeran itu yang terus bermain nakal di dalam pikirannya.
Saat perjalanan menuju ke sekolahnya, Yun Hua berlari sambil menghafal kosakata. Belajar bahasa Inggris sendirian bukanlah jalan pintas, apalagi tanpa adanya lingkungan bahasa yang mendukung. Namun menghafal kosakata baru dan teks adalah cara yang sangat berguna.