Chereads / Aku Jadi Liar Karena Dimanja / Chapter 7 - Pria Zaman Sekarang Pintar Memilih

Chapter 7 - Pria Zaman Sekarang Pintar Memilih

Ketika pintu kamar mandi baru saja terbuka, pria itu baru tersadar dari lamunan. Kemudian ia pun mematikan rokok dan mengangkat setengah matanya.

Tapi Huo Shidu tidak menyangka bahwa gadis yang memasuki kamar mandi tadi, dengan gadis yang baru saja keluar dari kamar mandi itu seperti dua orang yang berbeda.

Pei Yunge keluar kamar mandi sambil mengenakan jubah mandi dengan pinggangnya yang terlihat ramping dan kakinya yang terlihat putih. Alis dan mata yang indah tampak secara alami memberontak, tetapi matanya tetap terlihat indah dan jernih.

Hal ini membuat Huo Shidu merasa bahwa Pei Yunge adalah gadis yang baik, meskipun ia melakukan kesalahan pun, Huo Shidu tidak akan tega memarahinya.

"Kamu akan mencucinya?" Tanya Huo Shidu.

Pei Yunge menyeka rambutnya, dan ia merasa puas dengan penampilannya. Kemudian ia pun berbalik dan memperhatikan bahwa celana pria itu juga basah.

"Iya." Jawab Pei Yunge

Kemudian Huo Shidu pun mengalihkan pandangannya dan menjawab dengan suara rendah, "Jangan biarkan ada orang lain masuk. Mungkin nanti akan ada staf wanita yang datang."

Pei Yunge menatapnya dan berkata, "Baiklah, terima kasih."

Sebelum Pei Yunge hidup kembali, ia mengenal banyak anak dari keluarga kaya yang nantinya akan menjadi ahli waris dan penerus keluarganya. Mereka memiliki kualitas yang sangat baik, dan tidak seberapa peduli dengan seorang wanita. tetapi tidak ada dari mereka yang menolak sejujur ​​Huo Shidu.

Bahkan pria ini juga membuat Pei Yunge merasa ragu. Mungkin saja pria ini pernah merasakan luka. Tapi ini hal yang mustahil. Pei Yunge pun segera menghilangkan pemikiran itu.

Selama ini Pei Yunge yang seringkali dikritik orang lain, namun saat ini pria itu merasa bahwa Pei Yunge adalah targetnya. Ini semua karena wajah Pei Yunge yang cantik.

Kemudian ketika Pei Yunge berpikir sejenak, tiba-tiba bel pintu berbunyi. Dalam sekejap mata, Pei Yunge melihat seorang anggota staf wanita masuk ke dalam kamar.

Di belakangnya juga diikuti seorang wanita dengan sepatu hak tinggi tipis, wanita tersebut mengenakan gaun yang indah.

"Nona, saya keluar dulu…"

Staf yang datang bersama wanita itu pergi menghindar, ia meletakkan pakaian di atas meja dan setelah itu ia pun keluar.

Ketika pintu kamar kembali ditutup, Pei Yunge mendengar nada suara wanita itu tidak ramah, "Siapa kamu?"

"Hm?"

Wanita itu melihat wajah Pei Yunge dari samping, alis Pei Yunge terlihat sangat indah. Namun, Pei Yunge menanggapi wanita itu dengan malas.

Wanita itu pun mengepalkan tinjunya. Bukankah Tuan Du tidak suka berhubungan seks dengan wanita? Lalu, siapa wanita ini? Batin wanita itu.

Wanita itu awalnya merasa beruntung, karena ia yang berasal dari kalangan artis dipilih langsung oleh Nyonya besar Huo, karena hal itulah ia merasa sangat bahagia. Tapi sekarang, wanita itu sangat marah dan merasa bahwa Pei Yunge telah merebut posisinya

"Apakah kamu tahu siapa aku?" Tanya wanita itu sambil menahan amarahnya. Jika bukan karena ia takut Huo Shidu kemungkinan besar akan muncul, ia pasti sudah akan mulai menampar Pei Yunge.

"Tidak tahu." Pei Yunge sedikit memejamkan matanya dengan malas dan ekspresinya terlihat jelas bahwa ia tidak ingin bicara.

Namun bagi wanita itu, ekspresi Pei Yunge yang seperti ini justru ia anggap seperti sedang pamer padanya. Terlebih lagi, sekarang gadis itu bersandar di sofa. Wajahnya masih tampak sedikit pucat, dan ia terlihat sakit dan sengsara.

"Tidak tahu malu!" Wanita itu menggertakkan giginya, ia mencoba menenangkan diri dan tertawa munafik. "Adik kecil, apa kamu tahu berapa umurmu? Dia adalah pacarku. Satu kamar dengan pacar orang lain seperti ini…"

Tanpa menunggu sampai wanita ini selesai bicara, Pei Yunge mengangkat kelopak matanya dan menatap wanita itu dengan tatapan yang tajam.

Jika baru saja Pei Yunge tidak mendengar dengan jelas, ia hampir saja percaya dengan perkataan wanita itu. Kemudian Pei Yunge bertanya dengan suasana hati yang tidak pasti, "Jadi?"

"Apa kamu tahu pria menyukai tipe wanita yang seperti apa? Masih ada perbedaan antara gadis dan wanita!"

Wanita itu mengeluarkan beberapa ratus Yuan dari tasnya dan berkata sambil tersenyum, "Du... dia hanya ingin yang segar sebentar. Adik kecil, kamu…" Sebelum wanita itu selesai bicara, ia melihat gadis yang semula duduk di sofa mulai bangkit dan berdiri.

Pei Yunge tidak menatap wanita itu. Namun sebaliknya, ia malah melepaskan ikatan jubah mandinya. Kemudian jubah mandinya jatuh ke lantai, dan gayanya terlihat anggun dan menawan, sehingga membuat wajah wanita itu panas dan kesakitan. Saat itu wanita tersebut masih memegangi uang yang ingin ia gunakan untuk mempermalukan Pei Yunge.

Di sisi lain Pei Yunge malah tersenyum, dan sambil mengangkat alisnya ia berkata perlahan, "Pria zaman sekarang memang pintar memilih."

"Kamu…"

Wanita itu menatap Pei Yunge dengan mata memerah. Dan wajahnya juga memerah padam saat melihat Pei Yunge melepaskan handuknya dan gayanya terlihat sangat elegan.