Setelah masalah 'perempuan cemburu', waktu sudah berlalu sekitar setengah bulan dan sekarang memasuki pertengahan bulan Desember, cuaca menjadi begitu dingin hingga bisa membuat orang gemetar.
Tapi mereka masih memiliki batu arang sehingga Chu Yue dan Hubo tidak terlalu kesulitan melewati musim dingin.
Di pagi hari, Hubo membungkus bacang kemudian keluar untuk menyapu salju sedangkan Chu Yue berolahraga, kemudian Hubo mengajak bermain lempar panah jadi mereka bermain lempar panah.
Chu Yue dan Hubo juga melihat Guru Kecil Yuhe sedang menyapu salju.
Guru Kecil Yuhe masih kecil, umurnya sekitar 13 atau 14 tahun, karena dia tumbuh besar di dalam Shang Qing Guan, dia sedikit polos tapi terlihat menggemaskan.
Chu Yue cukup menyukainya.
"Bagaimana tidurmu kemarin?" Tanya Chu Yue sambil tersenyum.
"Terima kasih atas perhatian Nyonya yang sudah memberikan batu arang. Kemarin malam saya dan yang lainnya tidur dengan sangat nyenyak." Kata Guru Kecil Yuhe dengan senyuman dan bersikap sopan.
"Baguslah kalau begitu." Chu Yue menganggukkan kepalanya lalu dia kembali bermain lempar panah.
Shang Qing Guan sejak dulu memang tidak kaya, mereka tidak memiliki batu arang untuk menghangatkan diri saat musim dingin. Hubo dan Yuhe memiliki hubungan yang baik, dan Hubo juga sering pergi untuk mencari Yuhe. Setelah dia tahu di tempat Yuhe sangat dingin, saat dia pulang dia menceritakannya kepada Chu Yue.
Hari ini kamar mereka menggunakan batu arang kualitas terbaik pemberian biksu itu, jadi batu arang yang sebelumnya mereka beli sendiri tidak mereka gunakan, karena itu dia memberikannya kepada Guru Kecil Yuhe.
Sebelum tidur, dengan membakar sedikit batu arang maka walaupun tidak akan menyala sepanjang malam tapi sudah cukup untuk membuatnya tidur dengan nyenyak.
Sedangkan untuk para biksuni, berkat dia mengirimkan batu arang itu, sekarang mereka memiliki penilaian yang lebih baik terhadap dirinya daripada sebelumnya.
Tapi di mata Nona Kecil Jingmian dan Guru Kecil Yumei, Chu Yue hanya sedang berusaha merebut hati orang-orang di sana.
Mereka ingin menghentikan Chu Yue tapi tidak bisa karena Chu Yue memang tidak memberi banyak. Selain itu Shang Qing Guan juga menerima uang untuk membeli dupa dari para pengunjung, jadi mereka tidak bisa menghalangi Chu Yue yang memberikan batu arang.
Nona Kecil Jingmian terus memperhatikan Chu Yue karena dia ingin menangkap Chu Yue melakukan hal buruk. Setiap kali dia melihat Chu Yue pergi untuk memasak sarapan ke gunung sebelah, dia merasa Chu Yue menghabiskan waktu yang lama di sana, 'Hanya memasak sarapan apa perlu selama ini? Ini berarti ada yang disembunyikan!'
Tapi Nona kecil Jingmian saat ini juga tahu seberapa hebatnya Chu Yue setelah melihat Chu Yue yang ingin mengakhiri hidupnya sebelumnya kemudian kehilangan kesadarannya juga, jadi dia yakin jika dia tidak bisa menangkap basah Chu Yue maka semuanya akan berakhir seperti apa yang terjadi terakhir kali. Karena itu Nona Kecil Jingmian kali ini berusaha untuk bersabar, kemudian saat Chu Yue lengah maka saat itu dia memutuskan untuk menangkap basah Chu Yue!
Chu Yue tidak tahu bahwa Nona kecil Jingmian memiliki rencana seperti itu, jika dia tahu maka Chu Yue akan bertanya kepada Nona Kecil Jingmian apa yang bisa dia lakukan untuk membantu Master Kecil Jingmian bisa menangkap dirinya.
***
Dia merasa setelah masalah yang terjadi terakhir kali, biksu itu bersikap sedikit lebih dingin kepadanya, tapi tentu saja dia dapat melihat dari raut wajah biksu itu bahwa biksu tersebut masih menginginkan dirinya untuk tetap datang.
Tapi dalam hati Chu Yue mengendus dingin, 'Kamu adalah seorang biksu yang tidak memiliki perempuan, setelah kamu berhenti menjadi biksu maka secara alami kamu akan menjadi milikku seorang, tapi kamu masih berani memiliki pikiran untuk memiliki lebih dari 1 istri?'
Jadi selama beberapa saat ini Chu Yue juga bersikap sedikit dingin, dia hanya memasak selain itu dia tidak mengatakan apapun.
Hari ini saat Chu Yue datang lagi, dia menggunakan sedikit bedak untuk membuat wajahnya terlihat sedikit pucat. Saat dia mengantarkan makanan, biksu itu tertegun melihat wajah Chu Yue, "Kenapa?"
"Tuan Besar silahkan dimakan, cuacanya dingin jika makanannya dingin tidak akan enak lagi." Kata Chu Yue sambil tersenyum lembut dan tidak mengatakan hal lainnya lagi.
Biksu itu melihat Chu Yue sesaat dan setelah itu dia makan, hari ini menunya adalah nasi campur.
Ada tumis jamur, rebung dan kentang kemudian disajikan dengan nasi putih dan sedikit saus. Aromanya sangat harum, biksu itu menghabiskannya dan raut wajahnya terlihat lebih hangat dari sebelumnya.
Setelah itu Chu Yue membereskan peralatan makan dan hendak langsung pergi.
Biksu itu melihat Chu Yue dan merasa tidak berdaya, 'Janda ini sudah beberapa saat tidak pernah tinggal lebih lama untuk bicara denganku.'
Memikirkan itu biksu itu hanya bisa berkata, "Dua hari ini aku menyalin cukup banyak kitab suci." Dia mengatakan itu sambil menggerakkan pundaknya.
"Tuan Besar, saya… saya bisa membantu." Chu Yue melihat biksu itu dengan ragu-ragu setelah itu baru memutuskan untuk berbicara.
Selama ini biksu itu tidak pernah membiarkannya mendekat, tapi dia tidak mengira biksu itu akan memintanya secara tidak langsung seperti ini.
"Terima kasih, maaf merepotkan." Kata biksu itu saat mendengar perkataan Chu Yue.
Chu Yue kemudian mulai memijat pundak biksu itu. Tenaganya tentu saja tidak besar tapi biksu itu malah sangat menikmatinya, 'Tapi walaupun janda ini memijat pundakku, dia sama sekali tidak mengatakan apapun.'
Setelah beberapa menit berlalu, Chu Yue langsung berpamitan pulang. Biksu itu hanya bisa melihat Chu Yue yang berjalan pergi. Dia ingin mengatakan sesuatu tapi pada akhirnya setelah membuka mulutnya, dia tidak bisa mengatakan apapun.
Setelah melakukan hal seperti ini selama beberapa hari, hari ini saat Chu Yue sudah mau pulang, biksu itu merasa sedikit marah dan berkata, "Masih belum terasa lebih baik, lanjutkan memijatnya."
Biksu itu dapat merasakan Chu Yue yang ada di belakangnya itu sedikit tertegun, kemudian dia hanya menjawab dengan suara lembut 'Baik' setelah itu dia kembali memijatnya tapi tidak lama kemudian dia mengatakan bahwa dia merasa lelah.
Biksu itu tidak memperdulikannya seolah mengatakan untuk terus memijat.
Chu Yue juga tidak berani berhenti memijat dan terus memijat, kemudian sang biksu mendengar suara tangisan dari belakang tubuhnya. Biksu itu tertegun lalu berbalik badan dan melihat Chu Yue yang menangis dan terlihat sangat kasihan.
"Kamu… apa yang kamu lakukan?" Tanya biksu itu dengan tertegun.
Chu Yue tidak menghiraukannya dan memalingkan kepalanya. Dia terlihat bersikap kuat dan keras kepala, biksu itu melihatnya kemudian berkata, "Kalau kamu tidak mau maka aku tidak akan memaksa…"
Sebelum dia menyelesaikan perkataannya, Chu Yue langsung menangis dan memeluknya, "Anda adalah orang jahat, kamu adalah orang jahat, benar-benar jahat." Chu Yue tidak hanya mengatakan itu, dia bahkan mengepalkan tangannya dan memukul tubuh biksu itu dengan tangan kecilnya.
Tubuh biksu itu langsung membeku, tapi Chu Yue terlihat begitu sedih dan itu membuatnya merasa tidak berdaya lalu berkata, "Kenapa aku menjadi orang jahat? Beberapa saat ini kamu yang tidak ingin tinggal lebih lama untuk bicara denganku."
"Kenapa anda bukan orang jahat? Anda tidak menyukai saya karena saya adalah perempuan pencemburu tapi saya mengatakan bahwa saya perempuan yang sangat mudah cemburu!" Chu Yue mengangkat kepalanya dan melihat biksu itu dengan wajah keras kepala.
Biksu itu tidak mengatakan apapun. Dia dapat melihat sifat Chu Yue, walaupun wajahnya terlihat lembut tapi hatinya sangat lemah dan sensitif.
"Kamu tahu kan kalau di dunia ini 1 laki-laki memiliki lebih dari 1 istri adalah hal yang normal?" Kata biksu itu sambil melihat ke arah Chu Yue.
"Saya tahu, tapi apa hubungannya itu dengan saya? Mereka adalah mereka dan saya adalah saya, saya tidak akan merubah pemikiran saya, seumur hidup. Tuan Besar, jika anda orang yang tidak menyukai perempuan seperti saya katakan lebih awal maka saya tidak akan datang kemari lagi!" Setelah Chu Yue mengatakan itu, dia hendak bangkit berdiri tapi biksu itu malah menariknya kembali lalu memeluknya.
Chu Yue memberontak, "Lepaskan saya."
Biksu itu dengan tidak berdaya berkata, "Jika melepaskanmu maka kemana kamu akan pergi?"
"Saya pergi kemana bukan urusan anda. Dunia ini begitu besar ada banyak orang yang tidak bisa menerima saya, maka daripada saya mendapatkan perlakuan buruk maka sebaiknya saya terlahir kembali saja." Chu Yue mengatakan itu sambil mengusap air matanya.
"Aku tidak mengatakan aku tidak menerimamu." Kata biksu itu dengan tidak berdaya.
Chu Yue tersenyum sedih dan berkata, "Great Master, anda tidak perlu menghibur saya. Jika anda tidak bisa memberikan apa yang saya inginkan maka jangan mengatakan hal semacam ini."