Chereads / Wanita Penggoda Dari Masa Depan / Chapter 18 - Saya Adalah Pemberontak

Chapter 18 - Saya Adalah Pemberontak

Kasim Feng juga merasa sangat ingin tahu dengan apa yang akan dikatakan oleh Chu Yue sehingga dia langsung melihat ke arah Chu Yue.

"Apa lagi jika bukan untuk segera memiliki keturunan untuk bisa menenangkan hati para rakyat." Chu Yue tersenyum lalu berkata, "Saya dengar saat ini masih belum ada berita baik dari dalam istana. Tidak masalah, baru berapa lama kaisar menduduki jabatannya tapi jika ini terus berlangsung, maka tentu saja semuanya bisa menjadi berantakan, karena itu sebaiknya memiliki keturunan terlebih dahulu."

Kasim Feng membatin, 'Dia adalah orang pertama yang berani untuk mendesak master untuk segera memiliki keturunan.'

Biksu itu sepertinya sama sekali tidak menyangka Chu Yue akan melakukan hal itu. Perkataan Chu Yue tentang memiliki keturunan untuk menenangkan hati para rakyat membuatnya sedikit tertegun.

Dia tidak mengerti bagaimana seorang keturunan bisa memberikan ketenangan bagi rakyat.

Tapi saat membicarakan masalah anak, sorot mata biksu itu jatuh ke wajah Chu Yue.

Dia melihatnya secara langsung dan itu membuat Chu Yue menyentuh wajahnya sendiri lalu bertanya, "Tuan Besar, apa saya salah bicara?"

"Tidak." Kata biksu itu.

Chu Yue kemudian menghela nafas pelan, biksu itu melihatnya dan bertanya, "Kenapa menghela nafas?"

"Saya menghela nafas untuk kaisar." Kata Chu Yue.

Biksu itu mengangkat alisnya, "Dia berada jauh di atas yang menikmati kekuasaan dan kekayaan, kenapa kamu menghela nafas untuknya?"

"Tuan Besar salah. Walaupun saya hanya seorang perempuan dan tidak seharusnya membicarakan tentang hal ini, tapi saya juga tahu bahwa orang yang ada di atas sana bukan berarti selalu selalu menjalani hidup yang indah. Semakin besar kemampuan seseorang maka tanggung jawabnya akan menjadi semakin besar. Dia adalah kaisar, tidak masalah jika dia bisa makan, minum dan memiliki hidup yang nyaman, tapi dia adalah pemimpin yang mengatur seluruh negara, dia adalah pemimpin atas semua hal yang terjadi di negara ini, jadi secara sederhana, apa yang dia nikmati tidak berlebihan." Kata Chu Yue.

'Dari mana janda itu mempelajari hal ini?' Pikir kasim Feng.

"Memang melelahkan." Kata biksu itu sambil melihat ke arah Chu Yue, "Tapi dia tetap memilih untuk mengambil posisi ini, jadi tentu saja dia harus menanggung semuanya, untuk apa kamu menghela nafas untuknya?"

"Saya menghela nafas karena kaisar adalah milik dinasti Dafeng bukan milik dirinya sendiri. Dia menemukan orang yang dia sukai, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa karena semua itu harus melalui seleksi ketat dengan peraturan istana. Tentu saja awalnya beberapa dari perempuan itu pasti ada yang menyukai kaisar, bahkan beberapa dari mereka mungkin juga ada yang tulus kepada kaisar, tapi sebagian besar dari mereka hanya ingin menikmati kehidupan yang mewah di dalam istana." Kata Chu Yue.

Biksu itu merasa Chu Yue berbeda dari perempuan lainnya yang hanya peduli dengan harta dan kekuasaan, dia merasa Chu Yue melihat seseorang dari sisi lain.

Dia merasa Chu Yue seperti mengatakan ada atau tidak adanya jubah bulu atau sarang burung, itu sama sekali bukan masalah baginya.

Biksu itu mengerutkan alisnya dan kasim Feng juga merasa terkejut, 'Janda ini benar-benar berani mengatakan apapun, tapi untuk masuk ke dalam istana tentu saja harus tulus terhadap tuan, mana bisa jika tidak tulus?' 

Kasim Feng jadi ingin ikut bicara.

Chu Yue tersenyum, "Perkataan itu mungkin bisa digunakan untuk orang lain tapi itu tidak berlaku untuk saya."

Biksu itu mengerutkan alisnya melihat Chu Yue.

"Di dalam istana ada begitu banyak perempuan dan hanya ada seorang laki-laki yaitu kaisar. Jika saya mengatakan secara terus terang, maka walaupun ada banyak malam yang berlalu, ada berapa banyak perempuan yang bisa menghabiskan waktu bersama kaisar? Bagaimanapun juga pada akhirnya akan ada banyak perempuan yang tidak akan mendapatkan kesempatan, lalu bagaimana dengan mereka? Mereka yang tidak mendapatkan kesempatan akan mengalami kesulitan karena di dalam istana, mereka yang kuat dan memiliki kedudukan tinggi bisa menginjak mereka yang berada di bawah, beberapa dari mereka tidak akan rela, sehingga apa yang terjadi? Membuat rencana untuk balas dendam atau melakukan segala cara untuk bisa berada di posisi yang tinggi. Menurut Anda, dengan adanya hal seperti itu ada berapa banyak ketulusan yang dimiliki oleh para perempuan itu? Tapi mereka tetap masuk ke dalam istana demi bisa bertahan hidup untuk diri mereka sendiri, agar keluarga mereka memiliki kehidupan yang lebih baik." Kata Chu Yue.

"Lancang!" Kasim Feng langsung berteriak.

Punggung kasim Feng berkeringat, 'Janda ini benar-benar… keberaniannya melampaui batas, beraninya dia mengatakan hal yang mengandung pemberontakan seperti ini!'

Chu Yue tidak terkejut dengan teriakan kasim Feng, dia melihat ke arah kasim Feng dan berkata, "Tuan Besar tidak mengatakan apapun."

Chu Yue berpikir, 'Ada apa kasim ini? Berlebihan sekali. Aku tidak mengatakan apapun tentang dirinya untuk apa dia begitu emosional. Di hari kamu ingin memaksa Tuan Besar pergi maka kamu bisa menggunakan pembicaraan ini.'

Kasim Feng sama sekali tidak memahami maksud Chu Yue, 'Janda ini berani sekali mengatakan semua itu di depan kaisar secara langsung!'

Tapi kasim Feng tidak berani untuk bicara lagi karena biksu itu memicingkan matanya ke arahnya.

Chu Yue melihat kasim Feng yang terlihat takut, lalu dia dengan santai berkata kepada biksu itu, "Sekarang Anda sudah tahu kenapa saya menghela nafas untuk kaisar, kan?"

"Jadi kamu bilang para selir yang ada di dalam istana tidak mungkin ada orang yang tulus kepada kaisar?" Tanya biksu itu sambil melihat Chu Yue.

"Ini belum tentu saja, beberapa dari mereka mungkin menyukai kaisar tapi bukankah di dalam istana semua orang harus menyukai kaisar? Jika tidak, mungkin tidak akan mudah bagi mereka bisa melihat matahari lagi." kata Chu Yue.

Kasim Feng tersenyum dingin, 'Janda, kamu sekarang sudah di ambang kematian, kamu tahu itu!'

"Jika kamu masuk ke dalam istana, apa kamu juga akan menyukainya?" Tanya biksu itu dengan masih menatap Chu Yue.

Chu Yue tidak bisa menahan diri untuk tertawa, "Tuan Besar, apa maksud Anda? Dengan identitas saya seperti ini bagaimana mungkin bisa masuk ke dalam istana?"

"Jika kamu bisa masuk? Lagi pula wajahmu juga cantik." Kata biksu itu dengan tenang.

Saat mendengar itu Chu Yue merasa malu, kemudian dia melihat biksu itu dan berkata, "Saya hanya perempuan rendahan, bagaimana bisa Tuan Besar memberikan pujian kepada saya."

Raut wajah biksu itu yang sebelumnya dingin berubah menjadi hangat dan berkata, "Istana tidak semenakutkan yang kamu bayangkan."

Kasim Feng terkejut mendengarnya, 'Apa maksud master? Dia masih ingin menyuruh janda yang tidak bisa memilah perkataannya ini masuk ke istana?'

"Istana menakutkan atau tidak saya tidak tahu, yang jelas saya tidak akan memiliki kesempatan untuk masuk ke dalam istana, jadi saya tidak pernah memikirkan hal ini." Kata Chu Yue dengan acuh tak acuh.

Biksu itu tetap melihat ke arah Chu Yue, terlihat jelas dia sedang menunggu jawaban dari Chu Yue.

Chu Yue berpikir sejenak kemudian berkata dengan tidak terlalu yakin, "Jika benar-benar masuk ke dalam istana, saya mungkin akan merasakan tinggal di tempat yang dingin dan merasa terperangkap seumur hidup?"

"Kaisar tidak mungkin semenakutkan yang kamu bayangkan." Biksu itu tidak menyangka Chu Yue akan menjawab seperti itu, dan dia berkata lagi kepada Chu Yue dengan serius.

"Kaisar memang baik, tapi ada hal yang Tuan besar tidak ketahui, saya adalah orang yang mudah cemburu, saya tidak mungkin bisa membagi suami saya dengan orang lain. Saya adalah orang yang seperti ini, bisa dikatakan orang yang suka memberontak. Jangankan masuk istana, mungkin orang biasa saja tidak akan mau menikah dengan perempuan seperti saya." Kata Chu Yue sambil menghela nafas pendek.

Kasim Feng mengendus dingin, 'Tidak heran dia dibuang oleh keluarga suaminya, tapi dia malah berani mengatakan hal seperti ini, tidak ada yang aneh dengan 1 suami memiliki banyak istri. Laki-laki biasa saja tidak mau apa lagi laki-laki yang ada di depanmu, laki-laki yang paling dihormati di dinasti Dafeng, tidak mungkin mau denganmu!'

Dulu dia merasa Chu Yue tidak buruk, tapi sekarang dia merasa ada yang salah dengan matanya dan merasa jika sampai Chu Yue masuk ke dalam istana, maka dia tidak akan bisa menjalin hubungan apapun dengan orang lain di dalam istana dan malah dikucilkan.

Biksu itu mengerutkan alisnya sambil melihatnya lalu bertanya, "Bagaimana kamu bisa memiliki pemikiran seperti ini?"

Chu Yue dengan tenang bertanya kembali, "Apa pemikiran saya salah?"

"Sangat salah." Kata kasim Feng dengan sinis.

Biksu itu tetap melihat ke arah Chu Yue, kemudian Chu Yue tersenyum tenang dan berkata, "Selama seorang perempuan benar-benar mencintai suaminya, maka perempuan itu tidak mungkin rela jika harus berbagi suaminya dengan perempuan lain, memikirkannya saja tidak akan mau. Suami bukanlah benda yang bisa dengan mudahnya dibagi atau dikirim kepada orang lain. Tapi tentu saja tidak banyak perempuan seperti saya karena saya dan mereka berbeda, saya adalah perempuan yang mudah cemburu."