Wen Qiao duduk di depan teras yang ditutup. Pantulan dari tetesan hujan terlihat di pintu kaca teras, terlihat sungguh indah.
Fu Nanli hendak menghampirinya namun dia ditahan oleh Wen Qiao, "Jangan mendekatiku. Dengarkan aku berbicara dulu."
"Apa yang mau kamu katakan?"
"Hm… Bukankah hubungan kita bermula dari kebohongan yang kubuat?"
Fu Nanli menjawab dengan santai, "Aku tidak peduli dengan hal itu."
"Aku peduli."
Fu Nanli menatap luka di bagian ujung bibir Wen Qiao, "Sepertinya kamu perlu digigit lagi."
Wen Qiao masih merasakan sakit di bagian ujung bibirnya dan berkata dengan nada kesal, "Kenapa kamu begitu..."
"Apa?"
"Keras kepala."
"Wen Qiao, siapa yang sebenarnya keras kepala?"
Wen Qiao berkata dengan serius, "Aku sudah memikirkannya, Fu Nanli, anggap saja kita sekarang tidak ada hubungan apa-apa lagi. Aku selama ini berbohong padamu, dan apa yang kulakukan tidaklah benar."