Wajah Fu Nanli menjadi semakin serius, setelah otaknya dipenuhi dengan angka, akhirnya dia bisa menarik kesimpulan.
Tiga belas hari.
Dia duduk di dalam mobil, menelungkupkan ponselnya. Dia mengerutkan alisnya, dan wajahnya terlihat muram.
Kemudian dia teringat perkataan gadis itu pada saat dia mabuk di Xiao Tang Shan.
Aku tidak bisa hidup tanpamu, aku akan mati jika tidak ada kamu di sampingku.
Detak jantungnya berdebar kencang. Hatinya sedang bergejolak.
Fu Nanli tampak seperti sedang masuk ke dunia yang tidak ada satu orangpun di dalamnya, perasaan kesepian terpancar dari pandangan matanya.
Gadis itu mau bersamanya karena terpaksa.
Dalam keheningan dan kesunyian yang cukup panjang, emosinya semakin menjadi-jadi, dia yang tidak pernah merokok di dalam mobil, untuk pertama kalinya, dia meminta rokok dari pengawalnya yang bernama Qin Bei. Dia merokok sambil mengerutkan kening.