Pandangan matanya tertuju pada bangunan besar yang ada di depannya saat ini. Sesekali napasnya dihela dengan kasar. Seakan beban mulai datang mengerumuni dirinya yang hanya berdiri di depan gerbang besar tanpa mau menyapa semua yang berlalu lalang di sekitarnya. Tak aneh, jika semua penghuni panti melihat ke arahnya dengan 'ngeri' melihat wajah pria yang ada di depan pintu itu benar-benar tak wajar. Ada satu luka goresan yang panjang dengan jahitan yang tak rapi, sisi bibirnya juga punya luka yang sama. Belakang telinganya ada bekas luka bakar yang membuat noda merah di sana, ditambah dengan penampilannya yang sedikit mengerikan. Bisa dikatakan kalau pria itu mirip dengan pembunuh bayaran yang terang-terangan membuka identitasnya di senja yang terang begini.