"Kenapa melakukan itu?" Bima mulai kesal, ia berdecak terus menerus untuk mencoba menghilangkan perasaan aneh yang bersarang di dalam hatinya saat ini, Bima tak habis pikir dengan tingkah sang istri, mengapa harus melakukan hal bodoh hanya sebab ingin terlihat lebih baik di mata orang lain? Bima tahu benar, sang istri pasti sedang terluka hatinya sekarang ini. Ia tak bisa mengontrol perasannya untuk Sandra. Selalu saja begitu, Bima belum bisa melupakan Sandra.
"Elena!" Bima meraih kedua bahu sang istri. Wanita muda di depannya masih kokoh dalam diam sembari menatap ke arah lantai, tak sekali pun ia mau membuka suaranya semenjak keluar dari dalam bangunan pusat perbelanjaan kota. Elena marah? Pastinya. Hati ibu hamil pasti jauh lebih sensitif.