"Aku bekerja di sana untuk membantu biaya rumah sakit mommy dulunya. Mungkin ini terdengar seperti sebuah alasan, tetapi ... aku benar-benar melakukan itu untuk biaya rumah sakit." Sandra mulai melepaskan genggaman tangan sang ayahanda dengan kasar. Ia tersenyum seringai pada pria yang ada di depannya saat ini. Matanya berbinar-binar, kiranya menyimpan banyak air mata yang terus mencoba menggedor pertahanan miliknya saat ini.
Jangan menangis! Itulah yang Sandra inginkan. Namun, itu bukan hal yang mudah dilakukan kalau sudah begini keadannya. Sekuat apapun Sandra berusaha, tetap saja, dirinya tak bisa melakukannya. Air mata itu turun sedikit demi sedikit.