"Ahhh!" Ia menghela napasnya dengan kasar. Leo tak menyangka kalau orang-orang akan menganggu ketenangannya saat ini. Baru saja sang ibunda pergi dari hadapannya. Baru saja juga, Leo bisa menghela napasnya dengan lega. Akan tetapi, seorang pria sudah merecokki dirinya. Ia datang membawa ekspresi wajah yang tak tenang. Sekarang, pria ini duduk di atas sofa dengan terus memainkan ujung pena di dalam genggaman jari jemarinya.
Tumben, itulah kata pertama yang terlintas di dalam kepalanya saat tahu bahwa Mr. Owl menghampirinya di siang bolong begini. Juga, ia datang tanpa membawa pasukan. Biasanya pria sialan ini mencuri perhatian dan membuat onar dengan membawa bodyguard-nya untuk bertemu dengan Leo.
"Katakan apa maumu dan tinggalkan tempat ini jika sudah selesai. Aku punya banyak pekerjaan untuk rencana pembangunan tempat baru." Leo membuka kalimatnya. Sejenak ia diam, memandangi wajah Mr. Owl yang masih kokoh dengan ekspresi awalnya.