Lubang hitam terbuka, Raya dan Naena keluar, pendangan desa yang tak berpenghuni langsung menyambut mereka. Bangunan-bangunan nampak usang, berdebu dan tidak terawat namun meski begitu bangunan-bangunan tersebut masih berdiri dengan baik bahkan walau terlihat kumuh bangunan-bangunan itu tidak kehilangan nilai keestetikannya.
"Ayo." Raya mengajak berjalan.
Sambil berjalan Naena melihat ke kiri dan ke kanan, di benakntya ia memiliki gambaran sebuah desa yang indah dimana penduduknya hidup dengan damai.
Setelah beberapa saat berjalan, mereka tiba di depan sebuah jembatan yang sembilan puluh persen bagiannya telah hilang dan menjadi puing-puing. Yang tersisa hanyalah dua balok yang membentang sejauh sepuluh meter.
"Kau tahu, dulu di bawah sini banyak sekali bunga teratai, menurut sejarah desa ini, penduduk menggunakan teratai sebagai obat, mereka juga menggunakan teratai sebagai bahan makanan."