Kegelapan malam masih menyelimuti, Jenderal Thougha dan Naara juga masih berdiri di atas menara.
"Daratan pusat yang kita tempati ini adalah daratan yang dikelilingi oleh empat daratan besar karenanya tempat ini sering dijadikan sebagai medan peperangan. Ayah sangat mencintai daratan ini karena ayah lahir dan besar di sini, kecintaan itu semakin bertambah saat kau dan Isura lahir di sini ...."
Naara menyimak sambil memerhatikan ekspresi wajah 'ayahnya' saat bercerita, terlihat sangat serius, di sorot matanya ada binar kebahagiaan tapi di saat bersamaan ada juga kabut kesedihan.
"... kau, Isura, ibumu dan seluruh daratan ini sangat berharga bagi ayah. Ayah ingin selalu bisa melindungi kalian semua tapi sekeras apapun ayah berusaha, selalu saja ada yang terbunuh seperti yang kau lihat malam ini."