Pantulan dari gemericik air sungai nampak berwarna keemasan karena terpaan cahaya senja dari langit. Hampir semua tempat telah ditutupi oleh bayangan-nayangan benda. Hari itu sebentar lagi akan berakhir.
Di tepi sungai, Jenderal Thougha sedang berdiri bersama dengan kedua putranya. Ia memuji perkembangan Naara dan Isura tapi juga meminta Naara dan Isura untuk tidak terlalu cepat puas dengan apa yang mereka capai. Ia mengatakan bahwa di atas langit masih ada langit. Di dunia banyak sekali orang-orang kuat yang belum mereka temui. Kalian mungkin sudah kuat di sebuah tempat tapi saat kalian keluar ke tempat lain kalian akan bertemu banyak orang yang kemampuannya jauh di atas kalian.
Kali ini Jenderal Thougha melihat pada bayangan pepohonan di sebrang sungai. Raut wajahnya terlihat sangat serius dan hal tersebut disadari oleh Naara disusul oleh Isura.
"Ada apa, Ayah?" tanya Isura.