BAM!
Dentuman keras membuat lantai melompat saat makhluk besar itu tumbang.
Naara merapatkan kakinya dengan napas terengah-engah. Jelas kalau ia sangat kelelahan, energinya benar-benar terkuras.
Gemericik air sungai memberikan suasana menenangkan dalam gua yang kemungkinan sudah berusia ratusan tahun lamanya.
Krash!
Naara merobek bagian bawah jubah hijaunya dan mengikatkan kain yang sudah terpisah tersebut ke kepalanya. Hampir satu menit telah berlalu setelah ia mengalahkan sang titan.
Ia kini sibuk membasuh wajah, membersihkan diri dan merapikan penampilannya yang sudah sangat berantakan. Sungai itu benar-benar membantunya menyegarkan diri dan membuatnya merasa lebih baik. Setelah dirinya, ia beralih membersihkan kedua pedangnya. Darah dari dua makhluk besar yang ia bunuh langsung mengambang dan memisahkan diri dari bilah saat Naara mencelupkan dan menggoyang-goyang kedua pedang tersebut di air.
Maafkan aku sungai. Aku mengotori kemurnianmu.
"Nenek, Nenek!"
