Perlahan-lahan Niin membuka matanya. Hal yang ia temukan adalah ruangan kosong yang gelap. Ia menoleh ke kiri dan melihat seberkas cahaya putih yang menerobos masuk melaluli lubang ventilasi yang kecil. Hanya dari cahaya itulah ia bisa tahu kalau hari sudah pagi ataupun hari sudah malam.
Ia bangun dan meregangkan kedua tangannya, pagi ini ia merasa tubuhnya sudah baik-baik saja. Ia memegang dahinya dan merasakan suhu panas yang normal. Padahal semalam dahi itu terasa sangat panas sampai-sampai jika seseorang memecahkan telur di sana maka ia yakin kalau telur tersebut akan matang dan sarapan yang sehat sudah bisa dihidangkan.