Yyug dan Ryukai masih berdiri berhadapan. Ryukai menunggu jawaban Yyug sedangkan Yyug sedang berusaha merangkai kata-kata di dalam otaknya sementara itu Nenek Lope dan keempat orang lainnya yang ada di sana memerhatikan mereka berdua.
"Yyug!" Ryukai mulai tidak sabar, membuat napas Yyug agak terhentak.
"Kabar buruk apa yang kau bawa?"
"I-itu ...." Yyug melepaskan napas berat. "Niin, dia jatuh di tangan Jenderal Thougha," ucapnya. Mendadak atmosfer menjadi dingin. Angin berhembus di antara mereka berdua, mengibarkan rambut panjang Ryukai dan membawa spora dari rerumputan terbang dan menari bersamanya.
"Apa katamu?" Nada bicara Ryukai terdengar berat dan datar.
"Hey, kau serius dengan itu?" Nenek Lope bertanya.
Yyug menjawabnya dengan anggukan kecil lalu beralih menatap pimpinannya yang terdiam dengan mata menyorot lurus ke arahnya, tapi sorot mata itu terlihat kosong. Dari raut wajah yang dilampirkan, seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Pimpinan!"