Teriakan yang begitu lantang tersebut membuat Reen tertegun. " Namaku ... adalah Isura. Mha?" gumamnya. Namun sesaat setelah ia bergumam, Jenderal Thougha menembakkan aliran petirnya.
Listrik menancar begitu cepat, Reen hanya melihat tanpa bisa menghindar. Sebuah ledakan besar pun terjadi, membuat area sekitar diselimuti cahaya putih kekuningan.
Di udara, si jubah hijau melihat cahaya tersebut berbentuk kubah yang terus melebar dan menggusur segala sesuatu di sekitarnya.
*
"Ayo lari!"
"Selamatkan diri kalian!"
"Ayo cepat lari!"
Warga Spontania berlarian panik, mereka berlarian panik dan berhamburan ketika bumi bergetar akibat ledakan di tengah hutan yang berjarak ± 10 km dari permukiman mereka, tapi ada juga dari mereka yang justru terdiam seraya memandang jauh ke arah hutan yang tampak diselimuti cahaya putih kekuningan.
"Cahaya apa itu?" ucap seorang penduduk kepada penduduk lain yang juga ikut memperhatikan cahaya di sana, sebut saja mereka si A dan si B.